CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Banyak bencana alam di 2018, klaim asuransi gempa Maipark naik di tahun ini


Senin, 04 November 2019 / 22:21 WIB
Banyak bencana alam di 2018, klaim asuransi gempa Maipark naik di tahun ini
ILUSTRASI. perusahaan reasuransi atau reinsurance PT Reasuransi MAIPARK Indonesia. Maipark mencatatkan bencan alam yang terjadi pada 2018 meningkatkan total kerugian bencana dari perusahaan asuransi umum naik.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Reasuransi Maskapai Asuransi Indonesia (Maipark) mencatat bencana alam yang terjadi pada 2018 meningkatkan total kerugian bencana dari perusahaan asuransi umum sebagai ceding company hingga 18% per Oktober 2019 dibandingkan akhir 2018.

Direktur Teknik Maipark Heddy Agus Pritasa mengatakan tiga kejadian gempa dan tsunami terjadi di semester kedua 2018 yaitu Lombok, Palu Donggala dan Tsunami Selat Sunda. 

Baca Juga: Industri asuransi usulkan asuransi bencana jadi asuransi wajib

Hal ini menyebabkan masyarakat umum, pebisnis maupun asuransi umum menyadari pentingnya memiliki asuransi gempa. 

“Ke depannya bisnis asuransi gempa bumi diprediksi meningkat seiring meningkatnya kesadaran masyarakat pentingnya asuransi bencana gempa bumi. Di sisi pemerintah pun, Kementerian Keuangan menggagas asuransi bencana untuk aset pemerintah. Hal ini menandakan peningkatan kesadaran pentingnya asuransi bencana tidak hanya di masyarakat namun juga pemerintahan,” ujar Heddy kepada Kontan.co.id pada Senin (4/11).

Heddy melihat asuransi bencana sudah meningkat dibandingkan pada tahun 2004 lalu. Ketika itu, kejadian bencana gempa dan tsunami Aceh memberikan kerugian ekonomi yang besar. 

Namun tidak demikian halnya dengan kerugian asuransinya yang tidak sebesar kerugian ekonominya kala itu. Ia menilai Kerugian asuransi yang relatif kecil karena penetrasi asuransi nya kecil di daerah Aceh

Sedangkan pada Gempa Yogyakarta pada 2006 dan Padang pada 2009 barulah industri asuransi mengalami kerugian yang besar karena portfolio asuransi di daerah tersebut juga besar. 

Baca Juga: Soal sengketa penggelapan giro BTN, SAN Finance ajukan peninjauan kembali

Setelah dua kejadian ini, ia melihat penetrasi kejadian gempa di dua area ini meningkat setahun dua tahun kemudian. Lalu stabil peningkatannya hingga terjadi gempa lagi pada 2018 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×