Reporter: Arsy Ani Sucianingsih, Nina Dwiantika | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Beleid yang mengatur penggunaan data kartu kredit untuk kepentingan perpajakan mulai berimbas ke bisnis kartu kredit perbankan. Banyak nasabah yang belakangan memilih menutup kartu kredit lantaran khawatir data transaksi diintip Direktorat Jenderal Pajak.
Head of Consumer Card PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Santoso mengatakan, pihaknya telah menutup 2.000 kartu kredit sejak April hingga Mei 2016. Nasabah menutup kartu kredit lantaran khawatir transaksinya terlihat oleh aparat perpajakan. "Mayoritas nasabah yang menutup kartu kredit adalah para pekerja atau orang bisnis," terang Santoso kepada KONTAN, Rabu (18/5).
Para pekerja ini memiliki plafon di bawah Rp 10 juta dan ada juga yang di atas Rp 10 juta. Selasa lalu (17/5), Santoso menyebutkan, setelah adanya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 39/ PMK.03/2016 tersebut, kenaikan penutupan kartu kredit melonjak dua hingga tiga kali lipat dari biasanya.
Meskipun ada penutupan jumlah kartu kredit, BCA belum berencana merevisi target bisnis. Bank yang terafiliasi oleh Grup Djarum telah menerbitkan 2,8 juta kartu kredit per Mei 2016 dengan target akan menerbitkan 2,9 juta kartu kredit pada akhir tahun 2016.
Nilai transaksi kartu kredit pun juga turun. Di BCA tercatat terjadi penurunan transaksi kartu kredit sebesar 10% menjadi Rp 4,1 triliun per April 2016 dari rata-rata transaksi Rp 4,6 triliun per April 2015. "Tapi, kami tetap menargetkan nilai transaksi tumbuh 10%–15% di semester II 2016 karena ada momen Ramadan, Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru," jelas Santoso.
Seperti halnya di BCA, nasabah kartu kredit Bank Mandiri juga ada yang menutup kartunya. Vice President Card Acquisition Management Bank Mandiri Tri S. Prayitno bilang, pihaknya juga kehilangan nasabah kartu kredit. Hanya saja, ia enggan menyampaikan jumlah penutupan kartu kredit tersebut. "Ada kartu kredit yang ditutup tapi jumlahnya tidak besar," kata Prayitno.
Meski demikian, Bank Mandiri tetap optimistis mampu merekrut nasabah baru kartu kredit di semester II nanti. Bank Mandiri menargetkan mampu menerbitkan sekitar 400.000 kartu baru di tahun 2016, sehingga total jumlah kartu beredar di akhir tahun 2016 menjadi 4,4 juta.
Di Bank Mega pun setali tiga uang. Direktur Kartu Kredit Bank Mega Dodit W. Probojakti mengungkapkan, pihaknya telah menutup 10.000 kartu kredit per bulan karena berbagai alasan, termasuk khawatir dengan beleid pajak tersebut. "Tapi, kami selalu menambah 20.000-30.000 kartu kredit baru per bulan," tutur Dodit.
Bank milik Chairul Tanjung tersebut yakin bisa mencetak pertumbuhan kartu kredit 12%-15% tahun ini. Selain itu, outstanding kartu kredit Bank Mega ditargetkan mencapai Rp 9,2 triliun atau tumbuh 15% dari posisi 2015 sebesar Rp 8 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News