kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.219   -39,00   -0,24%
  • IDX 7.106   9,09   0,13%
  • KOMPAS100 1.062   0,11   0,01%
  • LQ45 836   0,28   0,03%
  • ISSI 215   0,22   0,10%
  • IDX30 427   0,57   0,13%
  • IDXHIDIV20 515   1,62   0,31%
  • IDX80 121   -0,01   -0,01%
  • IDXV30 125   -0,18   -0,14%
  • IDXQ30 143   0,25   0,18%

Bareksa targetkan 30% nasabahnya membeli SBN ritel online


Minggu, 08 April 2018 / 20:47 WIB
Bareksa targetkan 30% nasabahnya membeli SBN ritel online
ILUSTRASI. Bareksa


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Marketplace reksadana online, Bareksa menargetkan penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel melalui sistem elektronik (online) bisa tumbuh 20%-30% untuk nasabah tetap Bareksa. Mereka bisa bisa membeli surat berharga tersebut melalui situs Bareksa.com.

“Kami menargetkan 20%-30% nasabah reksadana dapat membeli SBN ritel online. Untuk program pertama ini, kami tidak berharap dari sisi dana,” kata Ni Putu Kurniasari, Head Of Research PT Bareksa Portal Investasi kepada Kontan.co.id, Minggu (8/4).

Saat ini nasabah reksadana sudah hampir mencapai 100.000 orang. Ini adalah jumlah nasabah ritel terbesar dalam industri reksadana dan akan menjadi menjadi pasar potensial untuk penjualan SBN secara online.

Untuk tahun pertama, Bareksa sebagai agen penjual SBN tidak diberikan target penjualan surat berharga tersebut oleh Kementerian Keuangan. Oleh karenanya, pemerintah hanya menetapkan target indikatif sementara sekitar Rp 1 triliun.

“Pemerintah dan Bareksa sama-sama paham dalam pengembangan online ini memang betul-betul mengincar nasabah ritel, jadi tidak terlalu menargetkan dari sisi perolehan dana tetapi dari jumlah nasabah ritel,” kata dia.

Penjualan surat berharga secara online memiliki banyak keuntungan. Pertama transaksi jual beli bisa dilakukan di manapun dan kapanpun, sehingga nasabah tidak perlu repot pergi ke kantor untuk menyelesaikan hal administratif.

Selain dari sisi transaksi, penjualan surat berharga secara online bisa menjangkau banyak wilayah di Indonesia, terutama bagian timur dan tengah. Jika melalui jalur offline, hanya menjangkau di Indonesia bagian barat terutama wilayah DKI Jakarta.

Keuntungan lainnya, penjualan SBN secara online ini nilai investasi minimumnya lebih rendah ketimbang lewat ORI (Obligasi Ritel Indonesia). Berdasarkan data Kemenetrian Keuangan, investasi minimal lewat ORI mulai dari Rp 5 juta dan maksimal Rp 3 miliar. Sedangkan SBR dari minimal Rp 1 juta dan maksimal Rp 3 miliar.

“Nilai minimal investasinya tentu jauh lebih rendah dari existing sehingga bisa menyentuh investor menengah bawah. Dengan begitu, semua masyarakat bisa berperan dalam pendanaan negara,” pungkasnya.

Jika penjualan SBR melalui internet berjalan lancar, maka membuka kemungkinan ke depan pemerintah hanya menjual surat berharga melalui online. Karena dinilai lebih efisien untuk penjualan ke segmen nasabah ritel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×