Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Nano Syariah, entitas anak usaha dari PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM) secara resmi telah beroperasi sebagai bank umum syariah (BUS), efektif per 2 Januari 2024 usai rampungnya proses spin off dari bank induknya.
Asal tahu saja, Bank Nano Syariah menjadi Unit Usaha Syariah (UUS) pertama yang melakukan spin off setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan aturan resmi terkait spin off.
OJK mengeluarkan izin spin off kepada Bank Nano pada 23 Agustus 2023 lalu, dan proses tersebut rampung pada 1 Januari 2024.
Meski tergolong baru berstatus sebagai BUS, namun bank ini telah memiliki rencana jangka panjang agar dapat melantai di bursa saham dengan melakukan Initial Public Offering (IPO). Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama Bank Nano Syariah Halim saat dijumpai Kontan di Jakarta.
Baca Juga: Ekspansi Bisnis Syariah, Bank Sinarmas Targetkan Segmen Penyaluran Kredit UMKM
"Saya memang pernah ada pembicaraan dengan para pemegang saham (Sinarmas Group) untuk listing di bursa (IPO), tapi masih sangat awal sekali untuk saat ini, kita fokus ke pengembangan tata kelola bisnis saja dulu," kata dia, Kamis (11/1).
Rencana jangka panjang untuk melantai di bursa saham ini nantinya akan ditempuh untuk menambah permodalan Bank Nano Syariah. Namun belum ada kepastian kapan rencana ini dapat terealisasikan.
Selama ini, permodalan masih disokong sepenuhnya oleh Bank Sinarmas (BSIM) selaku pemegang saham pengendali (PSP) dengan porsi kepemilikan 51%, lainnya kepemilikan saham digenggam oleh PT Sinarmas Multiartha (25%) dan PT Asuransi Sinarmas (24%).
Sementara itu untuk melakukan pengembangan bisnisnya usai resmi spin off dari bank induk, Halim mengatakan pihaknya akan fokus pada tata kelola bisnis dengan melakukan pengembangan berbagai fitur layanan berbasis teknologi digital untuk menjangkau lebih banyak masyarakat untuk diakuisisi menjadi nasabah.
Saat ini Bank Nano Syariah juga akan fokus untuk menjangkau masyarakat Indonesia dalam menghimpunan dana sebagai bank penerima setoran (BPS) haji. Tercatat saat ini terdapat sekitar 62.000 pendaftar haji di Bank Nano Syariah.
Baca Juga: Bisnis Asuransi Jadi Penyumbang Laba Terbesar Sinar Mas Multiartha (SMMA)
"Dengan Indonesia sebagai negara penduduk muslim terbanyak di dunia, segmen haji ini masih sangat besar. Potensi pendaftar haji itu sampai 20.000 tiap tahunnya, ini yang akan fokus kita garap," kata Halim.
Lebih lanjut Halim menyebut Bank Nano Syariah juga menggarap segmen Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan saat ini telah menyalurkan kredit KUR sebanyak Rp124 miliar sampai Desember 2023 lalu.
Pihaknya akan memaksimalkan operasional dari 31 kantor cabang yang ada saat ini serta didukung kerjasama dengan berbagai perusahaan keuangan untuk menjangkau lebih banyak nasabah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News