Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mengaku proses pemisahan atau spin off Unit Usaha Syariahnya (BTN Syariah) hingga kini masih terus berjalan. Bahkan, beberapa bank sudah dalam kajian untuk bisa diakuisisi.
"Sampai dengan saat ini prosesnya masih terus berjalan, mudah-mudahan akhir tahun ini prosesnya sudah bisa selesai. Sehingga BTN Syariah bisa menjadi Bank Umum Syariah (BUS)," ujar Ramon Armando, Corporate Secretary BTN kepada kontan.co.id, Selasa (29/8).
Untuk diketahui saat ini ada sekitar 12 BUS yang berdiri di Indonesia. Dari 12 BUS tersebut diantaranya Bank Mega Syariah, BCA Syariah, Bank Panin Dubai Syariah, Bank Net Syariah, Bank Muamalat, BTPN Syariah, Bank Victoria Syariah, BJB Syariah, Permata Bank Syariah, Bank NTB Syariah dan Bank Syariah Bukopin.
Baca Juga: Intip Bank-Bank yang Masuk Radar Bank Tabungan Negara (BBTN) Sebagai Target Akuisisi
Ramon mengatakan, tidak hanya satu bank yang diincar untuk menjadi target akuisisi, tapi ada beberapa bank yang sudah dalam kajian untuk bisa diakuisisi.
Bank BTN telah melakukan penjajakan dengan beberapa bank syariah yang ada. BTN terus berkomunikasi untuk mendapatkan penawaran terbaik, dan berharap proses akuisisi bisa terlaksana akhir tahun ini.
Alasan BTN mengincar bank-bank tersebut, yakni BTN ingin menjadikan bank-bank tersebut menjadi cangkang untuk proses sebagai anak usaha BTN untuk menjadikan Unit Usaha Syariah menjadi BUS.
"Untuk nilai akuisisi belum bisa kami sebutkan, karena prosesnya masih berjalan," kata Ramon.
Dengan spin off dan menjadi BUS, BTN optimistis kinerja BTN Syariah akan semakin positif dan berkontribusi lebih besar bagi pembiayaan syariah khususnya pembiayaan rumah untuk masyarakat kecil.
Baca Juga: Bakal Spin Off dari Bank BTN, BSI Disiapkan Jadi Pemegang Saham BTN Syariah
Sebagai informasi, per Juni 2023, aset UUS BTN masih senilai Rp 46,2 triliun. Sejatinya, nilai aset tersebut belum masuk ketentuan dari OJK terkait kewajiban bank untuk spin off yang minimal Rp 50 triliun.
Hanya saja, sebelumnya Direktur Utama BBTN Nixon L.P. Napitulu sempat memperkirakan bahwa aset UUS BTN akan mencapai setidaknya Rp 50 triliun, sampai akhir tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News