Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Masuknya Alto Network ke bisnis uang elektronik diharapkan bisa membawa persaingan yang sehat. Masuknya pelaku baru di bisnis uang elektronik salah satunya karena pasar di bisnis ini masih besar.
Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Santoso Liem mengatakan, dengan masuknya Alto sebagai penyedia platform uang elektronik diharapkan bisa memperbanyak pilihan pembayaran oleh masyarakat.
“Apalagi pada pertengahan tahun 2017 ini, Bank Indonesia (BI) akan melakukan interkoneksi dan interoperabilty dalam uang elektronik,” ujar Santoso kepada KONTAN, Selasa (24/1).
Interkoneksi dan interoperability uang elektronik ini nantinya masuk dalam konsep National Payment Gateway (NPG). Setelah pemberlakukan interkoneksi uang elektronik ini, penyedia layanan uang elektronik harus memastikan alat pembaca (reader) uang elektronik bisa mendukung 10 aplet (software).
Multiple applet ini bertujuan agar mesin pembaca uang elektronik ini bisa menerima kartu penerbit dari beberapa bank. Tercatat saat ini dari 15 penerbit uang elektronik, sembilan di antaranya berasal dari perbankan.
Diharapkan dengan mutiple applet ini, penerimaan uang elektronik bisa lebih luas. Terkait dengan apakah nantinya BCA akan menggunakan platform dari Alto yaitu Mezzo, Santoso masih belum mau merinci lebih jauh.
Sebagai gambaran, sampai akhir tahun lalu, pertumbuhan transaksi uang elektronik BCA yaitu Flazz mencapai 16,5% secara yoy. BCA tercatat merupakan salah satu penguasa pangsa pasar transportasi dan parkir untuk uang elektronik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News