kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

BCA dan BRI unjuk gigi di pasar ASEAN


Rabu, 01 November 2017 / 11:56 WIB
BCA dan BRI unjuk gigi di pasar ASEAN


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang, Nina Dwiantika, Yoliawan H | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan Indonesia mulai unjuk gigi di pasar modal kawanan ASEAN. Setidaknya, ada tiga bank lokal yang memiliki kapitalisasi pasar berdekatan dengan bank dari negeri tetangga, seperti bank dari Singapura maupun bank dari Malaysia.

Mengutip data Bloomberg (31/10), kapitalisasi pasar atau market cap PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencapai US$ 37,61 miliar. Angka ini berbeda sedikit dengan DBS Bank Ltd yang memiliki market cap terbesar bank di Asean yakni US$ 42,77 miliar.

Sekretaris Perusahaan BCA Jan Hendra mengatakan, akan sulit untuk mengejar selisih market cap dengan DBS yang berbeda sekitar Rp 65 triliun tersebut. "Market cap DBS masih lumayan jauh dengan BCA," kata Jan kepada Kontan.co.id, Selasa (31/10).

Hendra menambahkan, bukan hanya BCA yang mencatat kenaikan kapitalisasi pasar. Menurutnya, belakangan ini terjadi peningkatan cukup signifikan dari kinerja industri perbankan. Nah, kondisi ini yang membuat saham bank ikut naik.

BCA mencatat kredit tumbuh 13,9% menjadi Rp 439,65 triliun di kuartal III-2017. Targetnya, kredit mampu tumbuh 10%-12% di akhir tahun. Sedangkan, laba bersih tumbuh 11,3% menjadi Rp 16,84 triliun per kuartal III-2017.

Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) memiliki kapitalisasi pasar sebesar US$ 28,08 miliar. Angka ini mengungguli market cap bank dari Malaysia yakni Malayan Banking Bhd dengan nilai US$ 23,12 miliar dan CIMB Group Sdb Bhd senilai US$ 13,13 miliar.

Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo menuturkan, kapitalisasi pasar dikendalikan oleh harga saham. Nah, kenaikan harga saham ini berasal dari kinerja perbankan yang baik di tahun ini dan masa depan. "Bisnis model BRI diyakini memiliki prospek pertumbuhan tinggi dan menyokong kinerja," ungkapnya.

Haru menambahkan, kinerja BRI dari sisi laba dan kredit akan terus membaik hingga akhir tahun ini. Pada kuartal III 2017, BRI mencatat kenaikan kredit sebesar 10% menjadi Rp 694,20 triliun. Diiringi dengan pencapaian laba senilai Rp 20,54 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×