Reporter: Anisah Novitarani | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Meski tren penjualan kendaraan masih stagnan, namun kinerja BCA Finance mampu melampaui target pada tahun lalu. Perusahaan pembiayaan ini mengantongi laba sebesar Rp 1,13 triliun pada akhir 2016, atau melebihi target awal sebesar Rp 1,1 triliun.
Itu pula yang menjadi alasan BCA Finance tetap optimistis menghadapi tahun ini. Meski demikian, Roni Haslim, Presiden Direktur PT BCA Finance mengatakan, tahun ini, pihaknya tidak berlebihan dalam memasang target. "Target pembiayaan baru tahun ini sebesar Rp 32 triliun atau tumbuh 10%. Sedangkan target laba tahun ini tumbuh 6% atau menjadi Rp 1,2 triliun," ujar Roni di Jakarta, Jumat (21/4).
Untuk dapat memenuhi target tersebut, BCA Finance terus melakukan strategi pemasaran dan menawarkan produk bunga rendah untuk pembiayaan mobil baru. "Kami akan perpanjang produk bunga murah sebesar 3,6% dengan tenor 36 bulan. Tadinya produk ini hanya ditawarkan sampai dengan April saja, namun kita perpanjang sampai Juni. Biasanya menjelang lebaran, tingkat konsumen untuk melakukan pembelian kredit mobil meningkat," papar Roni.
Selain itu, April ini, BCA Finance juga akan menjadi sponsor dalam ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017. Pada penyelenggaraan ajang ini, nantinya BCA Finance akan menawarkan banyak promo-promo pembiayaan menarik untuk pembelian kredit mobil baru.
Menurut Roni, sampai saat ini, porsi pembiayaan BCA Finance masih didominasi mobil baru sebesar 70% dan sisanya 30% pembiayaan mobil bekas. Sebesar 90% diisi pembiayaan mobil penumpang dan 10% pembiayaan mobil niaga (komersial).
Selain strategi pemasaran, BCA Finance juga akan meningkatkan pelayanan guna mendapatkan nasabah lebih banyak lagi. Sekadar informasi, BCA Finance baru-baru ini telah bekerja sama dengan Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri dalam pemanfaatan hak akses data KTP elektronik. Kerjasama tersebut dimaksudkan untuk mendukung penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme di lingkungan perusahaan pembiayaan.
Menurut Roni, dengan adanya hak akses tersebut, tentu BCA Finance dapat melayani kebutuhan pengajuan kredit nasabah dengan lebih cepat. "Kalau dulu bisa sampai dua hari untuk proses pengajuan sampai dengan disetujuinya proses kredit. Adanya hak akses ini mungkin bisa lebih cepat dalam hitungan jam," tuturnya.
Adanya sistem yang tertata dan lebih terjamin keamanannya tentu juga akan berpengaruh terhadap angka kredit macet atau non performing financing (NPF). Saat ini, NPF BCA Finance sebesar 0,9%. "Kita tidak terlalu muluk-muluk menargetkan untuk menekan angka NPF, kita coba pertahankan sampai akhir tahun. Namun, saya yakin ke depan, angka NPF akan turun jauh sekali karena sistemnya sudah lebih canggih dan aman," ujar Roni.
Sampai saat ini jumlah nasabah BCA Finance sebanyak 470.000 nasabah. "Diharapkan dapat bertambah dengan ditingkatkannya kinerja sistem kita," ujar Roni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News