Reporter: Ferrika Sari | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BCA Finance optimistis bisa menjaga rasio kredit bermasalah atau non performing finance (NPF) di bawah angka 2% tahun ini. Bulan Maret lalu, perseroan ini mencatatkan rasio NPF berada di angka 0,9%.
“Sampai akhir Maret tahun ini, posisi NPF untuk tunggakan di atas 30 hari berada di bawah 1%. Kalau angka pastinya sekitar 0,9%. Untuk proyeksi BCA Finance sendiri saya optimis NPL akan tetap terjaga,” kata Roni Haslim PT Direktur BCA Finance kepada Kontan.co.id, Minggu (8/4).
Roni menyebut bahwa rasio NPF bulan Maret itu tidak jauh berbeda dengan periode yang sama di tahun lalu. Namun, rasio akan alami kenaikan setelah perayaan besar umat Islam yaitu Idul Fitri.
Adapun NPF ini sebagian besar disumbang dari produk kredit mobil baru dan mobil bekas. Sedangkan write off (penghapusan buku) BCA Finance tidak sampai 0,5% dari total aset perusahaan.
Makanya, menurut dia, dengan kecilnya NPF tersebut membuat perusahaan bisa memberikan bunga dan risiko lebih rendah untuk kredit mobil baru. Tentunya, dengan bunga rendah itu akan membuat nasabah makin tertarik untuk kredit mobil.
“Bunga kredit selalu berbanding terbalik dengan angka jualan, semakin rendah bunga, mestinya jualan semakin bersemangat,” ungkapnya.
Demi menekan kredit macet tersebut, BCA Finance gencar melakukan berbagai upaya, di antaranya mempunyai tim yang solit untuk menentukan calon debitur terbaik, menerapkan pola akusisi yang konsisten dengan ditopang infrastruktur pengumpulan kredit terbaik. Dan terakhir, perusahaan juga menetapkan uang muka (DP) kredit sekitar 30%.
“Kami menjaga NPL mulai dari saat akusisi kredit sehingga dari awal kami benar-benar menjaga kualitas dan dengan DP tidak terlalu tinggi. Selebihnya, strategi kami masih rahasia,”pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News