kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BCA Finance kerek capex IT menjadi Rp 80 miliar di tahun ini


Rabu, 06 Januari 2021 / 19:50 WIB
BCA Finance kerek capex IT menjadi Rp 80 miliar di tahun ini
ILUSTRASI. Suasana pelayanan nasabah di kantor BCA Finance Jakarta, Kamis (8/10)../pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/08/10/2020.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seiring dengan perubahan perilaku masyarakat, PT BCA Finance meningkatkan belanja IT di 2021. Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim menyebut bila tahun lalu menganggarkan dana senilai Rp 73 miliar, tahun ini naik menjadi Rp 80 miliar.

“Ke depan tren penyaluran pembiayaan mengarah ke digital, kami siapkan secara bertahap. Sementara itu, yang utama masih mengandalkan proses manual yang ada,” ujar Roni kepada Kontan.co.id pada Rabu (6/1).

Ia mengaku hingga saat ini, kontribusi pembiayaan BCA Finance dari kanal digital masih sedikit. Adapun total penyaluran pembiayaan baru anak perusahaan PT Bank Central Asia Tbk ini mencapai Rp 15,59 triliun di 2020.

Baca Juga: MTF anggarkan belanja IT dan digitalisasi senilai Rp 50 miliar di tahun 2021

Tahun ini, Roni menargetkan pembiayaan baru bisa menyentuh angka Rp 25 triliun. Lantaran daya beli masyarakat akan semakin membaik seiring dengan pemulihan ekonomi dan vaksinasi. 

Tren digitalisasi ini telah dipercepat dengan adanya pandemi. Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) menyatakan industri harus masuk ke ekosistem digitalisasi.

Ketua APPI Suwandi Wiratno bilang lewat digitalisasi penyelenggara bisa lebih efisien. Ia menyatakan penjualan kendaraan tidak lagi lewat showroom secara fisik tapi bergeser ke virtual.

Asal tahu saja, tren penurunan bisnis multifinance masih berlanjut hingga mendekati tutup tahun 2020. Hal ini terlihat dari terkoreksinya piutang pembiayaan industri hingga 17,1% yoy menjadi Rp 375,91 triliun pada November 2020. 

Baca Juga: OJK siapkan aturan pengelompokan baru, apa dampaknya bagi perbankan?

Kepala Departemen Pengawasan IKNB 2B OJK Bambang W. Budiawan menjelaskan, penurunan piutang pembiayaan industri didominasi oleh produk pembiayaan multiguna. Mengingat, nilai pembiayaan multiguna mencapai Rp 225,37 triliun atau berkontribusi  59,95% dari total pembiayaan industri.

Selanjutnya: Hingga November 2020, piutang pembiayaan multifinance terkoreksi 17,1%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×