CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Hingga November 2020, piutang pembiayaan multifinance terkoreksi 17,1%


Selasa, 05 Januari 2021 / 16:14 WIB
Hingga November 2020, piutang pembiayaan multifinance terkoreksi 17,1%
ILUSTRASI. Penjualan mobil di salah satu pusat penjualan mobil di Tangerang, Kamis (3/12). ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/03/12/2020.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren penurunan bisnis multifinance masih berlanjut hingga mendekati tutup tahun 2020. Hal ini terlihat dari terkoreksinya piutang pembiayaan industri hingga 17,1% yoy menjadi Rp 375,91 triliun pada November 2020.  

Kepala Departemen Pengawasan IKNB 2B OJK Bambang W. Budiawan menjelaskan, penurunan piutang pembiayaan industri didominasi oleh produk pembiayaan multiguna. Mengingat, nilai pembiayaan multiguna mencapai Rp 225,37 triliun atau berkontribusi  59,95% dari total pembiayaan industri. 

"Selanjutnya, obyek pembiayaan multiguna sebagian besar disalurkan untuk kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat sebesar Rp 296,25 triliun atau sebesar 73,97%," kata Bambang, Senin (4/1).

Baca Juga: Tifa Finance dapat kucuran kredit Rp 180 miliar dari Bank Shinhan

Selain itu, penurunan pembiayaan itu juga sebagian dampak dari adanya pembatasan sosial berskala (PSBB) yang menyebabkan anjloknya penjualan mobil dan sepeda motor. Berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil turun sebesar 41% yoy. Penjualan motor juga juga ikut turun 49% yoy menurut data AISI. 

"Penurunan penyaluran piutang pembiayaan multiguna disebabkan oleh penurunan kemampuan bayar debitur yang mengakibatkan perusahaan pembiayaan lebih selektif dalam menyalurkan pembiayaan," jelasnya. 

Salah satu pemain, Adira Finance juga alami penurunan. Sepanjang tahun lalu, pembiayaan multiguna Adira Finance turun sekitar 25% yoy karena terkena dampak pandemi Covid-19. "Kebijakan kami juga mengedepankan aspek kehati - hatian (dalam penyaluran kredit)," kata Direktur Keuangan Adira Finance I Dewa Made Susila. 

Adapun pembiayaan multiguna yang dimaksud adalah pembiayaan konsumtif untuk pembelian motor, mobil dan fasilitas dana. Sementara pembiayaan lain menurut Peraturan OJK (POJK) meliputi pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja dan pembiayaan syariah. 

Baca Juga: OJK relaksasi aturan biaya pendidikan untuk permudah keuangan multifinance

Pasca penurunan itu, Adira Finance memperkirakan market otomotif tahun ini akan membaik. Hal ini akan berdampak positif terhadap pertumbuhan pembiayaan multiguna secara industri. Guna menggenjot pembiayaan baru, berbagai strategi telah dipersiapkan perusahaan.  


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×