kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BCA Gelontorkan Kredit hingga Rp 14 Triliun ke Sektor Pariwisata


Jumat, 10 Juni 2022 / 16:38 WIB
BCA Gelontorkan Kredit hingga Rp 14 Triliun ke Sektor Pariwisata
ILUSTRASI. Pekerja membersihkan menara BCA di Jakarta, Selasa (12/3/2019). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seiring pemulihan ekonomi, penyaluran kredit di sektor pariwisata mulai terangkat. Hal ini mendorong peningkatan kredit perbankan dan diharapkan berlanjut sampai akhir tahun. 

PT Bank Central Asia Tbk (BCA)  misalnya, telah menyalurkan kredit di sektor pariwisata sekitar Rp 14 triliun pada April 2022. Perseroan melihat sektor pariwisata mulai membaik seiring dengan percepatan program vaksinasi dari pemerintah. 

"Kemudian didukung pelonggaran aktivitas masyarakat, mobilisasi yang bergerak menuju normal dan sejumlah pihak ikut mendorong pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19," kata Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA, Hera F. Haryn, Jumat (10/6). 

Di tengah tantangan pandemi Covid-19 dan proses pemulihan kondisi ekonomi, BCA berupaya mempertahankan tingkat pertumbuhan kredit yang sehat sejalan dengan permintaan pasar sekaligus menjaga kualitas kredit yang disalurkan.  

Baca Juga: Transformasi Digital Akan Dorong Peningkatan Biaya Karyawan Perbankan

"Dalam melaksanakan upaya tersebut, BCA selalu berpegang pada prinsip kehati-hatian melalui penerapan manajemen risiko yang disiplin," terangnya. 

Ke depan, BCA akan makin banyak bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mendorong pemulihan sektor pariwisata. Dengan begitu, sektor ini bisa berkontribusi terhadap perekonomian nasional dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat. 

Perusahaan menargetkan pertumbuhan kredit di kisaran 6%-8% pada tahun ini. Dengan mempertimbangkan mobilitas masyarakat yang diharapkan bisa kembali normal, suku bunga dan likuiditas yang ada. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×