Reporter: Nadya Zahira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis produk asuransi tradisional terus diminati hingga saat ini, dibandingkan dengan produk asuransi yang dikaitkan dengan Investasi (PAYDI) atau unit linked yang kian lesu.
Menanggapi hal ini, perusahaan Asuransi Jiwa BCA (BCA Life) melihat tren ini sebagai momentum positif untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat pada pentingnya perlindungan jiwa murni.
Presiden Direktur BCA Life, Christine Setyabudhi menilai, meski persaingan produk asuransi tradisional di industri semakin dinamis, BCA Life percaya bahwa diferensiasi produk dan layanan yang mereka tawarkan tetap menjadi nilai tambah bagi nasabah.
Dari sisi pricing, Christine mengatakan bahwa pihaknya selalu memastikan produk BCA Life tetap kompetitif, dengan premi yang terjangkau namun tetap memberikan manfaat perlindungan yang optimal.
“Kami menerapkan pendekatan berbasis data aktuaria dan analisis risiko agar premi tetap seimbang antara keterjangkauan bagi nasabah dan keberlanjutan bisnis perusahaan,” kata dia saat dihubungi Kontan, Rabu (12/2).
Baca Juga: BCA Life dan Bank BCA Luncurkan Asuransi STAR, Uang Pertanggungan Mulai Rp 500 Juta
Christine menyebutkan, per Januari 2025, pendapat premi produk asuransi tradisional menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 6,1% secara year-on-year (YoY) atau mencapai Rp 404,3 miliar. Ia menerangkan bahwa peningkatan ini didukung oleh faktor-faktor utama, seperti strategi distribusi yang lebih luas, peningkatan literasi asuransi, inovasi digital dan produk yang lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Untuk itu, ia melihat prospek bisnis asuransi tradisional di 2025 akan terus positif, terutama dengan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk membedakan antara proteksi dan investasi. Di mana, produk tradisional juga memberikan kenyamanan lebih karena adanya kepastian manfaat yang akan didapat oleh nasabah.
“Sebagai perusahaan yang berfokus pada asuransi tradisional, BCA Life terus memperkuat strategi distribusi dan meningkatkan layanan kepada nasabah,” ungkapnya.
Selain itu, Christine menuturkan bahwa BCA Life yakin potensi pertumbuhan bisnis bisa lebih kuat di kuartal-kuartal berikutnya, didukung oleh berbagai inisiatif pemasaran dan pengembangan jaringan distribusi.
“Kami optimistis dapat mempertahankan tren pertumbuhan positif hingga akhir tahun,” ujarnya.
Baca Juga: Kanal Bancassurance Menyumbang 47% Pendapatan Premi BCA Life
Lebih jauh lagi, Christine menyebutkan, BCA Life secara konsisten mengembangkan produk asuransi jiwa tradisional yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Saat ini, BCA Life sedang mengembangkan beberapa inovasi produk yang lebih fleksibel dan relevan dengan tren kebutuhan perlindungan jiwa.
Misalnya, pada akhir tahun 2024, BCA Life bekerja sama dengan Bank BCA menghadirkan produk Safety Guard Critical Cover (STAR), asuransi kesehatan tradisional tahunan yang memberikan perlindungan terhadap 135 kondisi penyakit kritis dan jiwa.
Adapun Uang Pertanggungan yang ditawarkan mulai dari Rp 500 juta hingga Rp 2 miliar. Menurut dia, proteksi ini bisa menjadi pilihan bagi masyarakat untuk melindungi keuangan atas penyakit kritis.
Strategi BCA Life pada 2025
Untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan, Christine mengatakan bahwa BCA Life akan melakukan sejumlah strategi antara lain yakni, dengan meningkatkan kualitas layanan after-sales dan kemudahan klaim melalui pengembangan teknologi layanan berbasis digital.
“Ke depannya melalui integrasi layanan dengan ekosistem digital NOW by BCA Life kami berupaya untuk memberikan kemudahan akses bagi nasabah, dan kami juga akan melakukan ekspansi jaringan provider medis guna memberikan lebih banyak pilihan layanan kesehatan bagi peserta asuransi,” sebutnya.
Selain itu, Christine bilang, strategi lainnya yaitu, BCA Life akan menghadirkan layanan VIP guna menjadi nilai tambah dalam diferensiasi produk dan layanan BCA Life.
Di sisi lain, untuk menekan tingginya angka klaim, pihaknya rutin mengkampanyekan gaya hidup sehat dan literasi keuangan kepada masyarakat.
Sebagai informasi, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat pendapatan premi dari produk tradisional sebesar Rp 78,46 triliun per kuartal III-2024. Nilai itu meningkat 15,9%, dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 67,67 triliun.
Adapun premi dari produk tradisional berkontribusi sebesar 59,32% terhadap total pendapatan premi industri yang sebesar Rp 132,27 triliun per kuartal III-2024.
Baca Juga: Kanal Digital Asuransi BCA Life Catatatkan Kinerja Positif hingga Kuartal III-2024
Selanjutnya: IHSG Rebound Setelah Tertekan 5 Hari, Simak Saham yang Banyak Diborong Asing
Menarik Dibaca: Cara Mudah Membuat Dapur Tampak Mewah dengan Budget Terjangkau
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News