Reporter: Roy Franedya, Anaya Noora |
JAKARTA. Selama ini banyak pihak mengeluhkan dominasi asing di sektor perbankan Indonesia. Giliran bank nasional melancarkan "serangan balik".
Pelakunya adalah PT Bank Central Asia tbk (BBCA). Saat ini BCA sudah melakukan penyertaan modal dalam bentuk saham di Bank DBS Singapura, Hong Kong Shanghai Bank Corporation (HSBC) dan Bank Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC). "Penempatan modal yang kami lakukan masing-masing sebesar 1% saham di bank itu," kata Wakil Direktur utama Bank BCA Jahja Setiaadmaja kepada KONTAN, Rabu (19/1).
Tak cuma itu, BCA juga segera melakukan aliansi dengan Siam Comersial Bank. Adapun dengan Philipine Island Bank masih dalam proses menjalin aliansi. "Bentuknya kerjasama bukan dengan pembelian saham," kata Jahja.
Ia membantah kalau langkah BCA itu untuk mendirikan kantor cabang baru di luar negeri. "Ini untuk meningkatkan kerjasama dengan perbankan di luar negeri," jelas Jahja.
Sumber KONTAN di BCA mengatakan, kerjasama dengan memiliki saham agar kedua pihak bisa saling mengikat. "Supaya trust di antara kedua perusahaan bisa terbentuk. Seperti tanda niat baik," katanya. Menurut dia, walau hanya 1%, kepemilikan itu akan memudahkan BCA jika ingin memperluas bentuk kerjasama.
Di dalam negeri, BCA baru saja melakukan penyertaan modal berbentuk saham di Bank Ekonomi Raharja sebesar 1%. Penyertaan ini melalui menandatangani akta jual beli saham antara BCA dengan PT Surya Sakti Investments. Aksi korporasi ini sudah mendapatkan persetujuan Bank Indonesia.
Direktur Utama Bank BCA D.E. Setijoso berharap, penyertaan saham di Bank Ekonomi Raharja bisa meningkatkan kualitas layanan nasabah kedua bank. "Penyertaan ini merupakan suatu langkah positif dalam mengembangkan kerjasama yang lebih luas antara BCA dengan Grup HSBC," ungkap Setijoso.
Selain BCA, sebesar 98,96% saham Bank Ekonomi dimiliki Grup HSBC melalui HSBC Asia Pacific Holdings Limited.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News