kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BCA mencatat kenaikan laba bersih 10,7% kuartal I


Kamis, 20 April 2017 / 19:07 WIB
BCA mencatat kenaikan laba bersih 10,7% kuartal I


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) masih meraup keuntungan di tengah perlambatan bisnis perbankan. Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA mengatakan, pihaknya membukukan laba bersih sebesar Rp 5 triliun per kuartal I-2017 atau naik 10,7% dibandingkan posisi Rp 4,50 triliun per kuartal I-2016.

Jahja bilang, kenaikan laba bersih ini karena pendapatan non bunga tumbuh tinggi sebesar 12,2% menjadi Rp 3,43 triliun per kuartal I-2017 dibandingkan posisi Rp 3,06 triliun per kuartal I-2016. Sedangkan pendapatan bunga bersih sebesar Rp 10,07 triliun per kuartal I-2017 atau hanya naik 3,1% dibandingkan posisi Rp 9,76 triliun per kuartal I-2016.

“Ke depan, kami akan mencoba meningkatkan kembali pendapatan non bunga untuk menjaga pertumbuhan laba bersih,” kata Jahja, Kamis (20/4).

Caranya, perusahaan akan mencari pendapatan komisi atau fee based income dari bisnis jasa asuransi melalui channel bank atau bancassurance.

Adapun pendapatan bunga bersih hanya naik 3% karena bunga kredit mulai rendah atau berada di level satu digit (single digit) yang diiringi dengan perlambatan penyaluran kredit dengan pertumbuhan 9,4% atau menjadi Rp 408,69 triliun per kuartal I-2017 dibandingkan posisi Rp 373,73 triliun per kuartal I-2016.

Jahja menambahkan, pertumbuhan kredit terbesar berasal dari kredit korporasi berhasil mencatat pertumbuhan 17,9% atau senilai Rp 152,56 triliun, sedangkan kredit konsumer hanya tumbuh 9,4% atau senilai Rp 111,67 triliun, serta kredit komersial dan UKM hanya naik 1,7% atau senilai Rp 144,67 triliun.

Rudy Susanto, Direktur BCA menambahkan, kredit korporasi dapat tumbuh tinggi karena terjadi permintaan pada sektor perkebunan, jasa keuangan, dan infrastruktur.

Misalnya, perusahaan menyalurkan kredit ke infrastruktur Rp 2,6 triliun-Rp 2,7 triliun di kuartal I ini saja. “Harapannya, ke depan permintaan kredit di infrastruktur masih ada,” ucapnya.

Dalam mendukung pertumbuhan kredit ini, bank swasta papan atas mencatat pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 13,8% menjadi Rp 535,14 triliun per kuartal I-2017 dibandingkan posisi Rp 470,39 triliun per kuartal I-2016. Komposisinya terdiri dari tabungan Rp 268,29 triliun, giro Rp 137,12 triliun, dan deposito Rp 129,72 triliun.

Target kredit

Jahja menambahkan, ke depan perusahaan mengharapkan perekonomian akan membaik. Untuk itu, BCA masih membidik pertumbuhan kredit sebesar 8%-9% di tahun ini meskipun perusahaan dapat mencatat pertumbuhan kredit sebesar 10%-12% di tahun ini. “Namun, kami lebih mengutamakan kualitas kredit dalam menyalurkan kredit,” ucapnya.

BCA akan menjaga rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) pada level 1,5%-2% di tahun ini dengan cara melakukan restrukturisasi kredit. Adapun, perusahaan mencatat kenaikan NPL gross menjadi 1,5% per kuartal I-2017 dibandingkan posisi 1,3% di kuartal IV-2016. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×