Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Sejumlah bankir tidak khawatir dengan rencana Direktorat Jenderal Pajak yang kembali akan menerapkan transparansi data kartu kredit. Dirjen pajak telah meminta bank dan lembaga penyelenggara kartu kredit untuk mempersiapkan data kartu kredit setelah program pengampunan pajak atau tax amnesty periode III yang berakhir pada 31 Maret 2017.
Menurut Santoso Liem, Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA), untuk nasabah-nasabah yang lama memang sudah memahami bahwa penggunaan kartu kredit akan dilaporkan kepada Direktorat Jenderal Pajak. Namun, tidak begitu dengan nasabah baru kartu kredit yang belum semua mendengar informasi itu.
Untuk itu, BCA akan melakukan sosialisasi kepada nasabah kartu kredit baru maupun nasabah kartu kredit lama terkait pelaporan transparansi data kartu kredit yang akan dilaporkan pada bulan depan. “Semoga tidak berdampak pada kekhawatiran nasabah terkait rencana ini,” kata Santoso, kepada KONTAN, Selasa (28/3).
Bank yang terafiliasi dengan Grup Djarum ini tetap memasang target pertumbuhan kartu kredit sekitar 5%-7% pada 2017. BCA melaporkan bisnis kartu kredit tumbuh 13,7% atau menjadi Rp 10,77 triliun per akhir 2016 dibandingkan posisi akhir 2015 senilai Rp 9,48 triliun. Bisnis kartu kredit ini berkontribusi 9,8% terhadap total kredit konsumer BCA.
Ke depan, BCA tak memiliki trik untuk menjalankan bisnis kartu kredit ini di tengah padatnya aturan. Yang pasti, perusahaan akan memberikan produk-produk yang memberikan kemudahan dan kenyamanan. “Nilai tambah buat nasabah BCA harus memastikan bahwa produk yang ditawarkan seperti itu,” tambahnya.
Lani Darmawan, Direktur Retail PT Bank CIMB Niaga Tbk mengatakan, pihaknya akan patuh pada aturan dan regulasi yang berlaku seperti rencana transparansi data kartu kredit.
Ia berharap, rencana itu tidak terlalu berpengaruh terhadap bisnis kartu kredit perusahaan yang sedang berjalan. “Mengenai dampaknya akan kami monitor saja walaupun beberapa waktu lalu dari industri pernah mengemukakan kekhawatiran apakah masyarakat jadi enggan menggunakan kartu kredit,” terangnya.
Lani menilai, sebetulnya transaksi menggunakan kartu kredit maupun kartu debit baik untuk menciptakan dan mendorong transaksi non tunai. Bank milik investor Malaysia ini menargetkan volumen transaksi kartu kredit dapat tumbuh 10% pada tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News