Reporter: Arthur Gideon | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Di saat bank-bank lain sedang kesulitan likuiditas, PT BCA Tbk Malah kebanjiran likuiditas. Bahkan pada pertengahan bulan Desember nanti, likuiditas BCA akan tambah menggembung.
Wakil Direktur Utama BCA Jahja Setiatmadja mengatakan, saat ini BCA tidak mengalami kesulitan likuiditas. Simpanan mereka yang ditaruh dalam Sertifikat Bank Indonesia (SBI) saat ini sekitar Rp 30 triliun. Angka tersebut akan bertambah pada tanggal 25 Desember nanti karena medeka mendapat pencairan Surat Utang Negara yang jatuh tempo. " Jumlahnya sekitar Rp 6,3 triliun," tuturnya kemarin (25/11).
Kondisi ini sepertinya masih akan terus berlanjut hingga tahun depan. Pasalnya, masih ada SUN yang bakalan jatuh tempo yang besarannya sekitar Rp 11,5 triliun. Sayangnya, Jahja tak hapal waktu jatuh tempo dan seri dari SUN tersebut.
Menurut Jahja, dana yang berasal dari SUN tersebut untuk sementara akan ditaruh di SBI. “Tapi tak selamanya ditaruh di SBI. Jika memang kami membutuhkan dana untuk penyaluran kredit, maka dana tersebut akan diambil,” jelasnya.
Tapi kemungkinan besar, tak banyak dana yang akan ditarik dari SBI untuk kemudian disalurkan ke kredit. Pasalnya, target penyaluran kredit mereka sendiri di tahun 2009 hanya di kisaran angka 15% sampai dengan 20% saja. Sangat jauh dari realisasi penyaluran kredit mereka sampai dengan akhir September kemarin yang sebesar 53,3% dengan nilai Rp 105,5 triliun.
Terkait persoalan pertumbuhan kredit tersebut, Jahja mengatakan, BCA termasuk salah satu bank yang beruntung. Setelah kasus subprime mortgage di Amerika, tak banyak bank asing yang mau menyalurkan kredit ke perusahaan di Indonesia. Kesempatan tersebut langsung diambil oleh BCA. Maka, tak heran jika pertumbuhan penyaluran kredit korporasi di BCA sampai akhir September kemarin mencapai angka 70%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News