kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BCA Salurkan KPR Baru Lebih dari Rp 13 Triliun dalam 5 Bulan


Minggu, 05 Juni 2022 / 20:24 WIB
BCA Salurkan KPR Baru Lebih dari Rp 13 Triliun dalam 5 Bulan
ILUSTRASI. Suasana penawaran produk properti melalui fasilitas kredit?pemilikan rumah atau KPR saat gelaran BCA Expoversary 2022 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang,?Banten.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit perbankan terus mengalami peningkatan hingga bulan Mei, salah satunya di segmen Kredit Kepemilikan Rumah (KPR). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa KPR secara nasional telah tumbuh 10% hingga April 2021.

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) jadi salah satu bank yang menorehkan pertumbuhan KPR cukup menggembirakan. Haryanto T. Budiman Direktur Consumer Finance and Wealth BCA mengatakan, outstanding KPR bank swasta terbesar di Tanah Air itu sudah tumbuh di atas 8% hingga Mei 2022.

"Pertumbuhan yang baik ini telah membawa KPR BCA mencapai angka portofolio sebesar Rp 100 triliun di bulan April 2022," katanya pada Kontan.co.id, Minggu (5/6).

Sepanjang lima bulan pertama tahun ini, lanjut Haryanto, BCA sudah menyalurkan KPR baru lebih dari Rp 13 triliun. Angka itu melesat jauh dari capaian di hingga Maret. Dalam tiga bulan pertama, pencairan KPR baru di BCA tercatat baru Rp 7,2 triliun.

Baca Juga: Transaksi Pembayaran QRIS BCA Semakin Diterima Nasabah

Pada kuartal I 2022, KPR BCA telah tumbuh 9,8% year on year (yoy) menjadi Rp 98,22 triliun. Dengan pencairan KPR baru yang melesat dari periode Maret, maka pertumbuhan KPR BCA hingga Mei kemungkinan besar jauh lebih tinggi dari growth di triwulan pertama.

Haryanto bilang, pertumbuhan KPR BCA tentunya tidak lepas dari kondisi pandemi Covid-19 yang semakin membaik dan diikuti dengan kondisi pulihnya perekonomian nasional.

Selain itu, pertumbuhan ini juga didukung berbagai kebijakan yang diluncurkan oleh pemerintah untuk mendorong sektor properti.

Seperti kita ketahui Pemerintah tetap mempertahankan suku bunga acuan kredit yang rendah dimana BI 7 Days Repo Rate dijaga diangka 3,50%, melanjutkan relaksasi pajak properti hingga JUni 2022, serta mempertahankan pelonggaran LTV dan pencairan termin bertahap untuk rumah indent.




TERBARU

[X]
×