kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.404   -16,00   -0,10%
  • IDX 7.123   28,70   0,40%
  • KOMPAS100 1.037   6,35   0,62%
  • LQ45 808   5,59   0,70%
  • ISSI 223   0,47   0,21%
  • IDX30 422   2,38   0,57%
  • IDXHIDIV20 502   0,52   0,10%
  • IDX80 117   0,70   0,61%
  • IDXV30 119   -0,15   -0,12%
  • IDXQ30 138   0,32   0,23%

BCA sebut penghentian penerbitan pecahan S$ 1.000 tidak berdampak signifikan


Kamis, 05 November 2020 / 17:48 WIB
BCA sebut penghentian penerbitan pecahan S$ 1.000 tidak berdampak signifikan
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi./pho KONTAN/Caarolus Agus Waluyo/05/10/2020.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Singapura akan berhenti menerbitkan uang kertas pecahan 1.000 dolar Singapura per 1 Januari 2021. Langkah itu diambil oleh Monetary Authority of Singapore (MAS) guna mengurangi risiko pencucian uang dan pendanaan terorisme.

PT Bank Central Asia Tbk menyatakan kebijakan ini tidak akan terlalu memberikan dampak signifikan pada bisnis money changer yang dijalani oleh BCA. Direktur BCA Santoso menyatakan denominasi uang kertas S$ 1.000 sudah tidak diberikan ijin impor untuk kebutuhan diluar Singapura.

“Hal itu sejak tahun 2018 oleh Otoritas Moneter Singapura (MAS), sehingga denominasi uang kertas tersebut yang saat ini beredar dan di transaksikan di Indonesia merupakan uang yang beredar sebelum ketentuan tersebut diberlakukan,” ujar Santoso kepada Kontan.co.id pada Kamis (5/11).

Lanjtu Ia, kebijakan penghentian peredaran uang denominasi S$ 1.000 tersebut tidak berdampak terlalu signifikan terhadap perseroan. Walaupun permintaan untuk denominasi tersebut masih ada.

“Namun karena ketersediaannya sudah terbatas membuat frekuensi dan volumenya relatif tidak besar,” pungkas Santoso. Namun untuk saat ini hingga Desember 2020, uang kertas S$ 1.000 masih tersedia setiap bulan secara terbatas.

Baca Juga: Singapura akan berhenti terbitkan uang S$ 1.000, apa efeknya ke bisnis money changer?

"Ini adalah tindakan pencegahan untuk mengurangi risiko pencucian uang dan pendanaan terorisme yang lebih tinggi terkait dengan uang kertas denominasi besar," ujar MAS dikutip dari CAN.

MAS mencatat, uang kertas denominasi besar memungkinkan individu untuk membawa nilai uang yang besar secara anonim. "Langkah ini sejalan dengan norma-norma internasional dan yurisdiksi utama yang telah berhenti mengeluarkan uang kertas denominasi besar sehubungan dengan masalah pencucian uang dan pendanaan terorisme," kata MAS.

Meski berhenti memproduksi, MAS menegaskan uang kertas senilai S$ 1.000 yang telah beredar tetap menjadi alat pembayaran yang sah. Uang pecahan tersebut dapat terus digunakan sebagai alat pembayaran.

Mengutip Businesstimes.com, bank tetap dapat mengedarkan uang kertas S$ 1.000 yang disimpannya. MAS menambahkan, untuk memenuhi permintaan, akan disediakan uang pecahan lain dalam jumlah yang cukup. Terutama uang kertas S$ 1.000, uang denominasi tertinggi setelah S$ 1.000. Masyarakat Singapura juga didorong menggunakan pembayaran elektronik, seperti PayNow dan FAST.

Selanjutnya: Singapura berhenti terbitkan uang kertas pecahan S$ 1.000, ada apa?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×