Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Bank Central Asia (BCA) Tbk menyalurkan dana bantuan sebesar Rp 850 juta untuk program pendidikan ramah anak yang diprakarsai UNICEF. Selain donasi, dalam kesempatan ini BCA juga akan menyerahkan hasil penjualan Sukuk Ritel 006 (SR-006) sebesar Rp 225,49 juta kepada UNICEF.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menyerahkan donasi secara simbolis kepada Kepala Perwaiklan UNICEF Indonesia Angela Kearney. "BCA bersyukur mendapat kepercayaan dari pemerintah untuk menjadi salah satu agen penjual SR-006 dan BCA menyadari bahwa kepercayaan tersebut tidak terlepas dari dukungan nasabah setia BCA," kata Jahja di Gedung Menara BCA, Jakarta, Senin (17/3).
Bank dengan kode emiten BBCA ini mengajak nasabah untuk berpartisipasi dengan cara membeli SR-006 pada periode 14-28 Februari lalu. Semasa masa penawaran, BCA menyumbang Rp 1.000 untuk setiap pembelian Sukuk Ritel senilai Rp 5 juta (berlaku kelipatan).
Berdasarkan mekanisme tersebut, BCA berhasil mengumpulkan dan menyerahkan Rp 225,49 juta kepada UNICEF. Oleh karena itu, BCA berkomitmen untuk menyerahkan sebagian hasil penjualan Sukuk Ritel 006 kepada UNICEF dalam rangka mendukung pendidikan ramah anak untuk pengembangan generasi muda Indonesia.
Lebih lanjut Jahja mengungkapkan, BCA juga menyisihkan dana CSR sebesar Rp 850 juta untuk disalurkan ke program pendidikan ramah anak UNICEF, agar anak-anak diseluruh Tanah Air bisa memeroleh pendidikan yang lebih baik lagi.
"Karena mereka adalah masa depan bangsa Indonesia," ucap Jahja.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Perwaiklan UNICEF Indonesia Angela Kearney mengungkapkan, melalui program kampanye yang telah dan akan UNICEF lakukan di beberapa tempat di Indonesia, diharapkan akan membuka kesadaran masyarakat mengenai perlunya dukungan orang tua, guru dan masyarakat pada umumnya untuk tumbuh kembang pendidikan dan karakter anak-anak di Indonesia.
Sebagai informasi, Sukuk Ritel merupakan Surat Berharga Syariah Negara yang dijual kepada individu atau perseorangan warga negara Indonesia melalui agen penjual di pasar perdana dalam negeri. Pemerintah menunjuk 17 agen penjual, di mana BCA menjadi salah satu pihak yang dipercaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News