Reporter: Issa Almawadi | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Bank Central Asia (BCA) memprediksi penyaluran kredit di tahun depan akan lebih tinggi dari tahun ini. Bank terafiliasi grup Djarum ini memproyeksikan kredit paling tinggi bisa sampai 15%, sementara tahun ini hanya akan berada pada level 10%-12%.
Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA, mengatakan industri perbankan tetap akan mengalami masa likuiditas yang ketat. "Untuk itu, kenaikan kredit harus disesuaikan dengan dana pihak ketiga (DPK)," ucap Jahja, kemarin.
Jahja mencontohkan, jika DPK bisa tumbuh antara 10%-13%, maka pertumbuhan kredit akan berada pada level 15%. BCA, kata Jahja, meski belum merampungkan rencana bisnis bank (RBB) 2015, kemungkinan akan sama dengan proyeksi kredit industri bank secara umum.
Selain likuiditas yang ketat, Jahja juga mengatakan, perbankan akan mencermati ekspektasi kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS). "Jika disana naik, pasti akan berdampak ke Indonesia. Dan itu akan menyebabkan permintaan kredit berkurang," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News