Reporter: Roy Franedya, Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Roy Franedya
Wajah Suciwati terlihat berseri-seri. Tak terlihat lagi kekhawatiran semakin beratnya beban hidup yang ia tanggung akibat membubungnya harga-harga, sementara gaji belum naik. Keresahan karyawati Bank Central Asia (BCA) ini sirna setelah mendapat kepastian kenaikan gaji.
Kepastian kenaikan gaji ini disepakati akhir pekan lalu. Direksi BCA berinisiatif mengundang Serikat Pekerja BCA Bersatu yang menaungi 21.000 pegawai BCA. Saat ini ada lima serikat pekerja di BCA. Dalam pertemuan tersebut disepakati tambahan gaji sebesar Rp 500.000 bagi karyawan eselon 7 - eselon 8 dan sebesar Rp 400.000 bagi eselon 4 dan eselon 3.
Adapun eselon 1 - eselon 3 diputuskan tidak akan menerima kenaikan gaji, karena dianggap tidak terkena dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). "Angka tersebut merupakan hasil perhitungan kami dan serikat pekerja mengenai kenaikan beban hidup berdasarkan tingkatan," ujar Direktur Sumber Daya Manusia dan Kepatuhan BCA, Subur Tan, akhir pekan lalu.
Kenaikan gaji berlaku mulai Juli ini. Tunjangan Hari Raya (THR) Idul Fitri juga menggunakan acuan gaji baru tersebut. Sehingga THR yang diterima bisa lebih besar. "Kenaikan gaji kali ini memang tidak menggunakan sistem persentase, karena sudah disepakati sistem tersebut digunakan awal tahun. Rata-rata per tahun kami menaikkan gaji karyawan antara 9% - 12% sesuai dengan inflasi dan pencapaian prestasi karyawan," tambah Subur.
Kebijakan menaikkan harga BBM bersubidi tahun ini memang sangat memberatkan karyawan. Maklum, kenaikan itu berdekatan dengan Ramadan, Idul Fitri dan kembalinya anak bersekolah. Hal ini langsung mendongkrak harga bahan makanan hingga 2-3 kali lipat dari harga normal.
Apalagi para pedagang di Indonesia sangat sigap merespons dengan menaikkan harga. Celakanya, bila harga sudah naik sulit turun lagi. Nah, tumpukan beban inilah yang menyebabkan karyawan semakin kesulitan mengatur keuangan mereka, sehingga tidak ada dana yang disisihkan untuk tabungan.
Namun tak semua manajemen bank memilih langkah serupa. Kebanyakan manajemen bank memilih mempertahankan besaran gaji yang sudah disepakti awal tahun. Alasannya, kenaikan harga BBM tidak termasuk dalam indikator perhitungan gaji karyawan.
Sekretaris Perusahaan Bank Rakyat Indonesia (BRI), Mohammad Ali mengatakan penentu kenaikan gaji karyawan BRI ada beberapa faktor. Salah satunya, pencapaian target, prestasi karyawan dan realisasi inflasi. "Besarnya inflasi tahun ini akan dikompensasi dengan peningkatan gaji tahun depan. Biasanya setiap tahun gaji karyawan akan naik 8% -14%," ujar Ali.
Meski kenaikan harga BBM tahun ini cukup memberatkan, gaji karyawan akan mampu menutupi beban. Alasannya, gaji karyawan BRI di atas rata-rata pasar. Manajemen juga telah mengantisipasi tingginya inflasi melalui persentase kenaikan gaji di atas inflasi.
Direktur Operasional Bank DKI, Martono Soeprapto, mengungkapkan hal sama. Menurutnya peningkatan gaji akan dilakukan awal tahun depan sesuai inflasi dan pencapaian target karyawan. Martono optimistis, gaji saat ini sudah semakin baik ketimbang bank lain. Buktinya, banyak bankir yang pindah ke Bank DKI karena remunerasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News