kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Beban meningkat, laba Panin Syariah tergerus


Jumat, 28 Maret 2014 / 14:32 WIB
Beban meningkat, laba Panin Syariah tergerus
ILUSTRASI. Promo Superindo 7-10 November 2022.


Reporter: Issa Almawadi | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Bank Panin Syariah membukukan penurunan laba bersih di sepanjang 2013 lalu. Dalam publikasi laporan keuangan yang dirilis Jumat (28/3), laba anak usaha Bank Panin ini merosot 42,49% menjadi Rp 21,33 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 37,09 miliar.

Sebenarnya, kinerja Panin Syariah terlihat meningkat jika mengacu dari pendapatan yang dibukukan. Pendapatan pengelolaan dana sebagai mudharib mencapai Rp 273,81 miliar dari tahun sebelumnya Rp 146,35 miliar. Begitu juga dari pendapatan usaha lainnya yang menjadi Rp 9,95 miliar dari Rp 5,76 miliar.

Namun bank syariah pertama yang melantai di BEI ini mengalami peningkatan beban kerugian penurunan nilai dari Rp 4,7 miliar menjadi Rp 25,23 miliar. Tidak hanya itu, bank dengan kode emiten PNBS ini mencatat beban usaha lainnya (baik dari administrasi, kepegawaian, imbalan pasca kerja, dan bonus wadah) yang menjadi Rp 83,44 miliar dari Rp 40,38 miliar.

Meski begitu, Panin Syariah tetap membukukan peningkatan total aset dari Rp 2,14 triliun menjadi Rp 4,05 triliun.

Deny Hendrawati, Direktur Utama Panin Syariah, pernah mengatakan pihaknya mengincar total aset bisa mencapai Rp 4,5 triliun di tahun ini. "Target tersebut akan didorong oleh peningkatan pembiayaan yang diperkirakan mencapai Rp 3,4 triliun, yang juga didukung rasio kecukupan modal pada level 20%," ujar Deny, belum lama ini.

Tidak hanya itu, Deny bilang, PBS juga berharap bisa meningkatkan porsi dana murah dalam dana pihak ketiga (DPK). "Dari target DPK kami yang diperkirakan mencapai Rp 3,4-3,5 triliun tahun ini, kami proyeksikan dana murah bisa mencapai 30%-40%," tambah dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×