kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini dampak kenaikan kebutuhan uang kartal saat Lebaran bagi perekonomian


Rabu, 14 April 2021 / 20:29 WIB
Begini dampak kenaikan kebutuhan uang kartal saat Lebaran bagi perekonomian


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memprediksi penarikan uang kartal oleh perbankan menyambut Idul Fitri 2021 mencapai Rp 152,14 triliun. 

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim menyatakan nilai tersebut meningkat 39,33% year on year (yoy) dibandingkan realisasi penarikan perbankan di 2020 sebesar Rp 109,20 triliun.

Peningkatan kebutuhan uang kartal pada Ramadan hingga Lebaran 2021 tidak akan memberikan pengaruh besar kepada perekonomian. 

Kepala ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual menyatakan hal ini tidak akan memberikan dampak signifikan bagi perekonomian Indonesia. 

Baca Juga: Sambut Ramadan dan Lebaran, BCA siapkan kebutuhan uang kartal dan layanan digital

Ia melihat hal ini hanya normalisasi ke kondisi sebelum pandemi. Lantaran permintaan uang kartal pada 2020 telah terkoreksi dalam. Memang berdasarkan data Bank Indonesia penarikan uang kartal pada Idul Fitri 2020 hanya Rp 109,2 triliun atau turun 43,13% yoy dari posisi yang sama di 2019 yang sebesar Rp 192 triliun. 

“Artinya kebutuhan tahun ini turun, kalau dilihat dari jumlahnya meningkat. Tapi karena tahun lalu sudah turun dalam karena pandemi karena tidak bisa mudik. Tahun ini tidak bisa mudik juga namun dari sisi pengetatan kegiatan masyarakat sudah lebih longgar,” ujar David kepada Kontan.co.id, Rabu (14/4). 

David menambahkan, dalam setahun terakhir tingkat digitalisasi telah tumbuh pesat termasuk penggunaan uang elektronik. Sehingga kebutuhan uang kartal telah beralih ke uang elektronik. 

“Dampak pada perekonomian tidak berpengaruh. Karena uang itu dampaknya ke ekonomi kan sifatnya netral. Kecepatan peredaran uang atau perpindahan uang itu cepat artinya aktivitas ekonominya bergerak cepat barulah Produk Domestik Bruto (PDB) akan naik. Kalau jumlah uang bertambah tapi tidak ada aktivitas maka PDB-nya tidak bergerak,” jelas David. 

Sedangkan Ekonom Sucor Sekuritas Luthfi Ridho menyatakan pengaruh lebaran kepada PDB sangat besar. Ia bilang pada waktu normal ketika sebelum Covid-19, kontribusinya bisa 1,5% ke pertumbuhan tahunan. 

“Untuk yang lebaran ini kita estimasi kontribusinya 0,5% hingga 1,0% ke PDB tahunan,” tuturnya kepada Kontan.co.id.

Selanjutnya: BRI proyeksi kebutuhan uang kartal dan transaksi digital naik pada puasa dan Lebaran

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×