kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Begini perkembangan penyaluran dana PEN di kalangan BPD


Selasa, 06 April 2021 / 18:09 WIB
Begini perkembangan penyaluran dana PEN di kalangan BPD
ILUSTRASI. Bank Sulselbar -- Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank pembangunan daerah (BPD) menerima penempatan dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun ini. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pemerintah  telah menempatkan Rp16,45 triliun di BPD pada 2021 ini untuk disalurkan ke dalam kredit. 

Penyaluran dana PEN yang dilakukan BPD sejak tahun lalu memang tercatat cukup bagus. Pasalnya, permintaan kredit di daerah masih tumbuh yang tercermin dari realisasi kredit BPD yang tumbuh 5,22% pada tahun 2020. Sementara kredit perbankan secara nasional justru terkontraksi 2,41%.

PT BPD Sulawesi Selatan Sulawesi Barat (Bank Sulselbar) tahun lalu menerima penempatan dana PEN Rp 1 triliun dan itu berhasil di-leverage ke dalam penyaluran kredit hingga dua kali lipat atau sebesar Rp 2,02 triliun.  

Baca Juga: Ringankan duka korban bencana NTT, BNI salurkan bantuan darurat

Amri Mauraga Direktur Utama Bank Sulselbar mengatakan, dana PEN tersebut disalurkan ke pada 12.302 debitur yang sebagian besar berasal dari sektor rumah tangga, perantara keuangan, konstruksi, perdagangan besar dan eceran, industri pengolahan,  serta sektor pertanian, peternakan dan perikanan. 

"Penempatan dana PEN 2020 sudah dikembalikan sesuai dengan jangka waktunya dan tahun ini kami menerima tambahan penempatan dana PEN Rp 1 triliun sama seperti tahun lalu," kata Amri pada KONTAN, Selasa (6/4). 

Penempatan dana PEN 2021 tersebut ditargetkan Bank Sulselbar disalurkan ke dalam kredit hingga Rp 1,5 triliun atau di-leverage hingga 1,5 kali.  Tahun ini, bank ini optimis penyaluran kredit akan membaik dari tahun 2020. Perseroan menargetkan kredit bisa tumbuh sekitar 12%. 

Sementara Bank Sumsel Babel (BSB) telah menyalurkan kredit sebesar Rp 764.83 miliar kepada 3.346 debitur dari penempatan dana PEN sebesar Rp 400 miliar pada 7 Desember 2020. Dana tersebut akan di-leverage hingga Rp 800 miliar. 

Baca Juga: Porsi kredit UMKM dari perbankan diperkirakan semakin meningkat

Antonius Prabowo Direktur Pemasaran BSB mengatakan, kredit tersebut disalurkan ke sektor rumah tangga, konstruksi, listrik, air dan gas, industri pengolahan, serta perdagangan besar dan eceran.

Sebelumnya, BSB juga telah mengajukan untuk mendapatkan tambahan dana PEN Rp 500 miliar tahun ini. Namun, Antonius bilang, hingga saat ini belum ada kabar kelanjutannya dari pemerintah. 

Adapun Bank Sumut tidak mengajukan tambahan penempatan dana PEN tahun ini. Tahun lalu, perseroan menerima dana PEN Rp 1 triliun dan harus dilipatgandakan ke dalam penyaluran kredit atau sebesar Rp 2 triliun. 

Baca Juga: Menjelang puasa, Pegadaian optimis penjualan emas lebih baik dari tahun lalu

Hingga 4 April 2021, Bank Sumut telah menyalurkan kredit dari dana PEN sebesar Rp 2,7 triliun kepada 20.299 debitur. Syahdan Siregar Sekretaris Perusahaan Bank Sumut mengatakan, sebagian besar disalurkan ke sektor kredit ritel seperti pembiayaan kredit usaha rakyat termasuk juga kredit multi guna.

Syahdan bilang, tantangan dalam penyaluran dana PEN antara lain melakukan pendekatan dan seleksi kepada debitur yg kooperatif. " Ini termasuk memonitoring penggunaan kredit sumber dana PEN kepada sektor produktif." katanya. 

Selanjutnya: Diguyur stimulus, permintaan asuransi properti diproyeksi ikut terkerek

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×