Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. KB Kookmin Bank, kini telah resmi menjadi pemegang saham pengendali (PSP) PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) pasca rampungnya proses Penawaran Umum Terbatas (PUT) V. Hal ini juga telah disahkan oleh pihak Otoritas Jasa Keuangan melalui Surat Keputusan Anggota Dewan Komisioner OJK bernomor KEP-98/D.03/2020 Tentang Pembelian Saham Bank Bukopin oleh Kookmin Bank.
Tercatat, efektif per (30/7) lalu KB Kookmin Bank resmi menjadi pemegang saham Bukopin sebesar 33,9%. Menurut CEO KB Kookmin Bank Hur Yin pihaknya ke depan tetap berkomitmen untuk memperkuat sisi permodalan serta likuiditas Bank Bukopin sesuai dengan arahan pihak regulator.
Baca Juga: Likuiditas kokoh, BNI belum tentukan jadwal penerbitan global bond US$ 2 miliar
Dia juga mengatakan, dalam waktu dekat ini pihaknya akan segera melangsungkan penambahan modal kembali di Bukopin melalui skema private placement. "Rencananya proses ini bisa selesai sekitar 25 Agustus 2020," katanya kepada Kontan.co.id, Selasa (18/8).
Menurut Hur, sejatinya saat ini kekuatan permodalan alias Capital Adequacy Ratio (CAR) memang menjadi fokus utama dalam investasinya di Bukopin. "Kalau (private placement) belum cukup untuk memenuhi modal. Kami akan mencoba dalam bentuk apapun untuk penanaman modal guna memenuhi kebutuhan CAR," sambungnya.
Sejatinya, menurut KB Kookmin pihaknya sudah menggelontorkan dana sekitar US$ 600 juta atau sekitar Rp 8,82 triliun di Bank Bukopin untuk penguatan permodalan dan likuiditas di tahun ini saja. "Di luar dana tambahan modal sebesar US$ 250 juta. Kami juga sudah masukan suntikan likuiditas sekitar US$ 350 juta. Apabila manajemen masih membutuhkan dana untuk likuiditas, tentunya akan kami investasi kembali," terangnya.
Nah, dengan sudah menjadinya PSP, pihaknya juga sudah mencanangkan beberapa rencana ekspansi dan perbaikan bisnis Bukopin ke depan. Dari sisi kredit, pihaknya akan menyasar segmen ritel dan UKM yang diakui memang menjadi kekuatan baik di Bukopin maupun KB Kookmin sebagai induk. Bahkan, tidak menutup kemungkinan ke depan KB Kookmin akan menjalin kerjasama dengan beberapa debitur asal Korea Selatan yang berbisnis di Indonesia untuk mendorong ekspansi bisnis Bank Bukopin.
Baca Juga: Terimbas pandemi corona, laba bersih BNI merosot 41% pada semester I-2020
Apalagi, menurut catatannya ada sekitar 2.000 perusahaan asal Korea Selatan baik yang besar, maupun kecil yang beroperasi di Indonesia. Pun, sebagian besar dari perusahaan tersebut memang sudah menjadi nasabah KB Kookmin di Korea Selatan. Ambil contoh, LG Electronic yang menurutnya sedang menyiapkan rencana ekspansi besar-besaran di Korea Selatan. "Sudah kami lakukan pendekatan di Korea, sehingga ke depan mungkin bisa masuk menjadi nasabah Bank bukopin," ungkapnya.
Tetapi, bukan cuma dari sisi ekspansi saja yang menjadi perhatian. Hur juga menyampaikan ada beberapa faktor penting yang perlu dibenahi di Bukopin seperti proses pemberian kredit dan juga manajemen risiko. Sekaligus, pengembangan dari sisi teknologi informasi (TI) menurutnya menjadi satu keharusan apabila Bukopin ingin menyasar segmen ritel secara lebih masif.
Sebelumnya, dalam Video Conference (3/8) lalu, Direktur Utama Bank Bukopin Rivan A. Purwantono memang menyatakan bahwa setelah PUT V berakhir, maka CAR Bukopin sudah beranjak ke level aman di 14%. Nah, bila rencana KB Kookmin untuk melakukan private placement rampung maka posisi itu berpotensi naik menjadi 16%-17%. "Kisaran CAR di angka 16%-17% tersebut ekuivalen dengan kepemilikan Kookmin di kisaran 67%," katanya belum lama ini.
Baca Juga: Semester I-2020, laba bersih Bank Sampoerna tumbuh 22,6%
Secara jangka pendek, di tahun 2020 ini memang ada beberapa target optimis yang dipatok oleh perseroan pasca mendapat PSP baru. Antara lain kredit paling rendah diharapkan tumbuh 3% dan maksimal sampai 5% di tengah situasi pandemi Covid-19. Sementara untuk dana pihak ketiga (DPK) diramal bisa terkerek naik hingga ke level 15% di penghujung tahun 2020.
Lalu, dengan masuknya pemegang saham baru ekuitas Bank Bukopin diharapkan juga akan ikut terkerek naik hingga sebanyak 33% secara year on year (yoy). "Harapan kita laba juga akan tumbuh mencapai 18%," kata Rivan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News