Reporter: Amanda Christabel | Editor: Tendi Mahadi
Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk juga menyatakan bahwa anggaran capex TI di bank bersandi bursa BBNI adalah 3% dari total revenue untuk tahun ini. “Tahun depan kita akan naikkan, tapi angka belum ada karena kami belum selesai periode budgeting,” ujar Direktur IT dan Operasi BNI, YB Hariantono kepada KONTAN Kamis (29/7) siang.
Hariantono juga bilang bahwa penggunaan dari dana capex ini akan dimanfaatkan untuk meningkatkan dan refresh teknologi e-channel, private cloud infrastructure, cyber security, open banking dan lainnya.
KONTAN juga mewawancarai bank pelat merah lainnya, adalah PT Bank Rakyat Indonesia (BRI). Total capex di tahun 2021 di bank berkode emiten BBRI ini adalah sebesar Rp 4,5 triliun. “Sedangkan untuk tahun depan tentunya tidak akan jauh berbeda dengan capex tahun 2021, dalam koridor 4-5% dari pendapatan dan akan dialokasikan untuk program transformasi,” ujar Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI, Indra Utoyo kepada KONTAN, Kamis (29/7).
Indra juga memberikan penjelasan terkait alokasi dari dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan digital, big data dan artificial intelligence, modernisasi infrastruktur, IT security, dan branch transformation.
“Sebagai hybrid bank, BRI akan terus memberikan solusi-solusi terbaik mengikuti journey nasabah, yang pertama BRI akan terus melakukan digitalisasi bisnis eksisting dengan terus memperkaya fitur-fitur yang terdapat di mobile banking superapps BRImo, BRISPOT, dan BRILink serta branch transformation yang didukung artificial intelligent BRIBRAIN,” urai Indra.
Selanjutnya: Genjot pengembangan digital banking, ini strategi Bank Mandiri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News