Reporter: Vina Destya | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) menyebutkan bahwa secara tahunan, premi lini usaha asuransi kredit di Askrindo alami penurunan sebanyak 6%, tetapi klaimnya naik sebanyak 55%.
Dalam menghadapi permasalahan asuransi kredit, Askrindo melakukan strategi prudent underwriting. Masalah asuransi kredit ini sendiri dinilai tidak terlepas dari praktik usaha tidak sehat di antaranya adalah tingkat premi atau premium rate yang diberikan tidak sesuai dengan risiko ditanggung.
Kemudian yang kedua adalah term and conditions (T&C) yang terlalu luas, padahal risiko yang di-cover sampai dengan 100%. Kemudian yang ketiga adalah tidak sesuai jika asuransi umum turut meng-cover asuransi jiwa kredit, padahal mereka bukan ahlinya.
Plt Direktur Utama Askrindo Liston Simanjuntak menyampaikan bahwa masalah asuransi kredit ini bukan tidak terdeteksi sejak awal, namun terdapat banyak faktor yang memengaruhinya.
Baca Juga: Premi Reguler dan Tunggal BNI Life Kompak Naik hingga Juli
“Di antaranya yang paling tampak adalah adanya perang harga, top line mindset, dan kurangnya aktuaris berkompeten,” ujar Liston pada Kontan, Rabu (30/8).
Liston juga mengatakan bahwa butuh waktu lama untuk recovery dari keseluruhan masalah asuransi kredit yang ada. Namun Ia menegaskan bahwa terdapat beberapa kasus yang Askrindo sudah selesaikan. Dan tentunya hal ini juga perlu adanya dukungan dari pihak perbankan.
“Sehingga diharapkan terjadi keseimbangan kedudukan antara perusahaan asuransi dan pihak bank untuk melakukan restrukturisasi portofolio,” tambah Liston.
Meskipun tidak menyebutkan angka secara detail penurunan premi dan kenaikan klaim asuransi kredit yang dialami Askrindo.
Namun Liston memaparkan bahwa saat ini asuransi kredit memang masih membutuhkan adanya pengembangan dan penyempurnaan terutama terkait standarisasi terminologi atau definisi, jenis produk, persyaratan permodalan, pengawasan industri, dan perlindungan konsumen.
Liston menambahkan bahwa kondisi bisnis asuransi kredit di Indonesia sendiri saat ini memiliki perkembangan yang massif.
Baca Juga: Premi Asuransi Kredit Naik, Klaim Juga Meningkat
Asuransi kredit memiliki porsi yang cukup tinggi di industri asuransi umum dengan besaran kontribusi premi mencapai 15%, di mana dapat dikatakan bahwa industri asuransi kredit relatif menjadi main driver di sektor asuransi umum di Indonesia.
“Di samping itu, perkembangan penetrasi asuransi kredit tercatat tumbuh cukup massif sehingga memberikan kontribusi terhadap perekonomian,” pungkas Liston.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News