Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Danamon Indonesia Tbk memandang perekonomian dunia di tahun 2023 ini akan mengahadapi tantangan yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Consumer Funding & Wealth Business Head Bank Danamon Ivan Jaya menyebutkan tantangan tersebut terutama datang dari sisi supply akibat dampak pandemi, inflasi global akibat perang dan krisis pangan. Sementara, dari sisi demand akan terus bertambah.
"Danamon percaya akan kemampuan Pemerintah Indonesia untuk mempertahankan stabilitas ekonomi nasional yang tercermin dalam kemampuannya menyediakan keadaan yang baik yang mendukung pemulihan ekonomi sepanjang tahun 2022," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (2/3).
Baca Juga: Daisuke Ejima, Calon Direktur Utama Bank Danamon yang Baru
Ivan menilai, daya tahan Indonesia terlihat dari penanganan yang baik selama pandemi Covid-19, percepatan tingkat vaksinasi, kesuksesan Presidensi G20, dan peran APBN sebagai shock absorber dengan memastikan harga-harga yang diatur pemerintah, khususnya harga energi, tidak meningkat secara tajam.
"Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi akan berada pada kisaran 4,5% - 5,3%, dengan target laju inflasi kembali ke 3,0% di tahun 2023 dengan margin of error ±1%," katanya.
Ivan menambahkan, selama tahun 2022 Danamon secara konsisten mempertahankan fundamental dan ketahanan operasional yang kuat.
"Hal ini terbukti membantu kami bertahan dan memiliki rencana mitigasi yang lebih baik untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi global," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News