Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. PT Bank Bukopin Tbk mempersiapkan belanja modal (Capital Expenditure/Capex) sebanyak Rp 310 miliar pada tahun 2017. Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi menyebut dana tersebut untuk pengembangan jaringan kantor, dan penambahan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) serta pengembangan teknologi informasi (IT).
Adapun jumlah alokasi belanja tersebut naik dua kali lipat lebih dibanding capex pada tahun 2016 senilai Rp 143 miliar. "Seperti tahun 2016, tahun ini terbesar masih untuk anggaran teknologi," jelas Glen kepada KONTAN (12/1).
Secara terpisah Direktur Pengembangan Bisnis dan Teknologi Informasi Bank Bukopin, Adhi Brahmantya mengatakan alokasi belanja akan diarahkan guna mempersiapkan modernisasi core banking dan penyiapan digital banking. "Kita di 2017 akan mengarah ke digital banking," katanya.
Pasalnya, menurut Adhi pada tahun 2016 pihaknya tengah mempersiapkan infrastruktur dan Disaster Recovery Center (DCR) dan pada tahun ini Bukopin akan mengimplementasikan hal tersebut guna memperkuat sistem perbankan.
Sebagai tambahan informasi, pada tahun lalu Bukopin, berdasarkan laporan keuangan November 2016, menumbuhkan penyaluran kredit sebesar 11,23% menjadi Rp 68,08 triliun dibanding pencapaian periode tahun sebelumnya Rp 61,21 trilun.
Selain itu perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK) juga naik 14,31% secara tahun berjalan atau year on year (yoy) pada November tahun lalu menjadi Rp 76,44 trilun. Dengan rincian perolehan dana giro Rp 6,51 triliun, tabungan Ro 18,93 triliun dan simpanan berjangka Rp 51,00 triliun.
Sementara, total aset Bank Bukopin pada November tahun lalu juga naik 16,79% menjadi Rp 96,31 triliun dibandingkan bulan yang sama tahun 2015 sebesar Rp 82,46 triliun. Adapun laba bersih berhasil naik menjadi Rp 1,03 triliun atau tumbuh sebesar 8,57% dibandingkan periode tahun sebelumnya sebanyak Rp 956 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News