Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara (BTN) terus mendorong inovasi layanan keuangan yang inklusif dan berkelanjutan. Salah satu terobosannnya adalah program “Bayar Angsuran-Mu Pakai Sampah-Mu”, sebuah inisiatif yang mengajak masyarakat memanfaatkan sampah rumah tangga bernilai ekonomi untuk membantu meringankan pembayaran angsuran Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Program ini merupakan bagian dari komitmen BTN dalam mendukung ekonomi sirkular sekaligus memperluas akses layanan keuangan bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Melalui skema ini, nasabah dapat memilah dan menabung sampah anorganik seperti plastik, kertas, dan logam pada bank sampah mitra BTN. Nilai sampah kemudian dikonversi menjadi saldo untuk membayar sebagian atau seluruh angsuran KPR.
Program tersebut mendapat apresiasi dari Ratu Belanda Queen Máxima, selaku Advokat Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Inklusi Keuangan (UNSGSA). Program ini dinilai sebagai contoh inovasi inklusi keuangan hijau yang berdampak langsung bagi keluarga berpenghasilan rendah sekaligus membantu pengurangan sampah nasional.
Apresiasi tersebut disampaikan Queen Máxima saat meninjau hunian BTN di Perumahan Gran Harmoni Cibitung, Bekasi, Rabu (26/11). Ia menilai program ini menunjukkan bagaimana inovasi sederhana dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat.
Baca Juga: BTN Bukukan Laba Bersih Rp 2,50 Triliun Hingga Oktober 2025
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan program tersebut menjadi salah satu fokus dalam kunjungan Queen Máxima sebagai bentuk komitmen BTN terhadap aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG). Selain menyediakan akses pembiayaan rumah, BTN juga aktif meningkatkan literasi keuangan masyarakat.
Menurut Nixon, program itu memungkinkan sampah rumah tangga dikonversi menjadi tabungan untuk mengurangi angsuran hingga 10–15% per bulan. “Kalau angsuran sekitar Rp1,1–1,2 juta per bulan, nasabah bisa menabung dari sampah sekitar Rp100.000–Rp200.000 per bulan. Ini membantu meringankan cicilan sekaligus menjaga lingkungan tetap bersih,” papar Nixon dalam keterangannya, Jumat (26/11/2025).
Nixon menambahkan, keluarga Indonesia rata-rata menghasilkan empat kilogram sampah per hari. Dengan dipilah dan ditimbang, sampah bernilai ekonomi tersebut dapat ditukarkan menjadi saldo tabungan.
BTN menargetkan program ini hadir di 100 titik di Pulau Jawa hingga akhir 2026. Inisiatif ini juga sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pengembangan ekonomi hijau dan percepatan penanganan sampah nasional.
Selain meninjau program pengurangan angsuran berbasis sampah, Queen Máxima juga mengunjungi rumah rendah emisi yang dibiayai KPR Subsidi BTN dan berdialog dengan sejumlah debitur, mulai dari pekerja informal hingga tenaga kesehatan. BTN menyiapkan roadmap pembangunan 150.000 unit rumah rendah emisi pada 2029, dengan tahap awal proyek percontohan 1.317 unit bersama delapan pengembang.
Baca Juga: Upaya BTN Dorong Inovasi Lewat Housingpreneur Meraih Apresiasi
Direktur Risk Management BTN Setiyo Wibowo menekankan pentingnya kesehatan finansial bagi debitur. Ia mengatakan, kemampuan menabung dan memiliki dana darurat menjadi faktor penting agar debitur tetap lancar membayar cicilan. BTN pun menyediakan edukasi keuangan dan tabungan bulanan autodebet untuk membantu nasabah mengelola keuangan secara konsisten.
Sementara itu, Direktur Consumer Banking BTN Hirwandi Gafar mengatakan kunjungan Queen Máxima menunjukkan besarnya perhatian global terhadap keberlanjutan pembiayaan perumahan di Indonesia.
Hirwandi menilai literasi keuangan harus terus diperkuat, tidak hanya untuk membeli rumah, tetapi juga untuk menjaga kemampuan menabung setelah memiliki rumah. “Menabung untuk angsuran, pendidikan anak, maupun dana darurat harus menjadi kebiasaan,” pungkasnya.
Selanjutnya: Operator Telekomunikasi Optimalkan Layanan AI
Menarik Dibaca: Yuk, Tonton 6 Film Anak Adaptasi Dongeng Ini saat Peringatan Hari Dongeng Nasional
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













