kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berbagai stimulus perbankan bisa angkat kredit konsumsi pada 2021


Rabu, 31 Maret 2021 / 09:00 WIB
Berbagai stimulus perbankan bisa angkat kredit konsumsi pada 2021


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan optimistis bisnis kredit konsumsi bisa meningkat sepanjang 2021. Hal ini seiring dengan berbagai macam berbagai insentif yang dilakukan oleh regulator dan pemerintah.

PT Bank Central Asia Tbk menyatakan mencermati bahwa pandemi Covid-19 berdampak besar pada permintaan kredit salah satunya kredit kendaraan bermotor. Kendati demikian, Direktur BCA Santoso menyebut berbagai kebijakan pemerintah dalam memberikan relaksasi untuk kendaraan bermotor dapat menjadi salah satu pendorong tumbuhnya kredit perbankan di tahun ini.

“Kami berharap bahwa geliat bisnis konsumer akan segera pulih sejalan dengan berbagai kebijakan pemerintah, regulator, dan otoritas perbankan. Sepanjang tahun 2020, pada portofolio kredit konsumer, KKB terkontraksi 22,6% YoY menjadi Rp36,9 triliun,” ujar Santoto kepada Kontan.co.id pada Selasa (30/3).

Guna memacu bisnis konsumsi, BCA telah menggelaran BCA Expoversary Online 2021. Beragam promo dan penawaran menarik untuk Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Sepeda Motor (KSM).

Baca Juga: Tingkatkan Kepercayaan, Bank Banten Rangkul BRI

“Kami mengucapkan terima kasih atas antusiasme masyarakat yang telah ikut berpartisipasi pada gelaran ini. Kami mencatatkan antusiasme pengunjung menembus angka lebih dari 1 juta pengunjung dan kami juga mencatatkan lebih dari 20 ribu jumlah transaksi,” tambah Sansoto.

Optimisme itu juga diungkapkan oleh PT Bank CIMB Niaga Tbk. Hal itu seiring dengan penurunan suku bunga konsumsi yang sudah dilakukan hingga 250 basis poin dalam kurung waktu dua tahun terakhir.

“Target kredit konsumer jauh lebih positif. KPR antara lain diprediksi bisa tumbuh pada kisaran 6% hingga 8% tahun ini. Sementara untuk KKB diproyeksi bisa tumbuh di atas 10%,” tambah Lani.

Guna memacu pertumbuhan kredit perbankan di tengah pandemi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan telah merilis berbagai kegiatan. Harapannya, seiring pertumbuhan kredit maka perekonomian ikut berputar kembali.

“Saat ini, dibutuhkan upaya bersama bagaimana mengembalikan demand masyarakat. Penurunan suku bunga kredit bukan satu-satunya faktor meningkatkan kredit. Efektivitas vaksin akan menjadi game changer bagi percepatan pemulihan ekonomi nasional karena akan memberikan kepercayaan bagi masyarakat untuk melakukan aktivitas normal kembali,“ ujar Ketua Dewan Komisioner OJK  Wimboh Santoso  dalam pernyataan resmi pada Selasa (30/3).

Lanjut Ia, pada 2021, fokus sinergi kebijakan tidak hanya mempercepat pemulihan ekonomi nasional, namun meningkatkan permintaan masyarakat. Ketiga regulator sektor keuangan di Indonesia ini telah mengeluarkan berbagai relaksasi.

Kementerian Keuangan telah memberikan insentif pajak dan stimulus fiskal. Lalu memberikan dukungan kepada UMKM melalui subsidi bunga dan penjaminan kredit.

Selain itu juga ada PPnBM ditanggung Pemerintah untuk kendaraan bermotor dengan kriteria tertentu. Kementerian Keuangan juga memberikan dukungan kepada korporasi melalui penjaminan kredit dan penyertaan modal negara pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Sedangkan OJK telah merilis kebijakan relaksasi ATMR untuk kredit properti, kesehatan dan kendaraan bermotor. Lalu melanjutkan kebijakan restrukturisasi kredit.

Juga kebijakan stabilitas pasar modal dengan larangan short selling dan buy back tanpa RUPS. OJK juga memperluas ekosistem digital UMKM.

Baca Juga: Transaksi digital digemari, regulator dan bank kebut pengembangan digital banking

Adapun Bank Indonesia selaku bank sentral telah melakukan penurunan suku bunga acuan. Memberikan relaksasi LTV Kredit properti dan kendaraan bermotor. Juga melakukan pelonggaran kebijakan moneter dan penyediaan pendanaan untuk membantu beban APBN.

Lanjut Wimboh OJK akan terus mendukung kebijakan Pemerintah untuk mendorong bangkitnya sektor usaha yang dapat memberikan multiplier effect tinggi bagi pemulihan perekonomian.

OJK juga akan terus memperluas akses pembiayaan digital untuk UMKM sebagai daya ungkit bagi kegiatan perekonomian secara menyeluruh serta melanjutkan kebijakan stimulus melalui sektor keuangan untuk mendukung pertumbuhan sektor-sektor yang menciptakan lapangan kerja.

“Seluruh kebijakan di atas senantiasa disempurnakan dengan penguatan koordinasi dengan pemangku kepentingan, Pemerintah, Bank Indonesia dan LPS untuk mengidentifikasi akar permasalahan, antara lain melalui pertemuan-pertemuan dengan asosiasi industri sektor riil dan industri jasa keuangan,” pungkas Wimboh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×