Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Namun kedua bank tersebut dikabarkan urung mengeksekusi rencana untuk mengakuisisi saham Bank Permata.
Kepala Riset Samuel Sekuritas Suria Dharma memperkirakan investor yang akan berani memberikan penawaran paling tinggi akan datang dari Bank Jepang. "Jepang kemungkinan akan lebih berani bayar lebih mahal," ujarnya.
Baca Juga: Laju kredit terus melambat sampai Oktober, ini penyebabnya
Sementara, Astra International menurutnya hanya akan mau menjual sahamnya di Bank Permata jika harganya tinggi. Saat ini Astra dan Standard Chartered Bank masing-masing menggenggam kepemilikan 44,5% di bank tersebut.
Adapun valuasi BNLI, menurut Suria, jika tidak ada transaksi sekitar Rp 900. Perkiraannya, ASII baru akan jual sahamnya di rentang Rp 1.500- Rp 1.600.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News