kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Berisiko, bank selektif menyalurkan kredit ke ruko


Selasa, 14 Agustus 2018 / 20:06 WIB
Berisiko, bank selektif menyalurkan kredit ke ruko
ILUSTRASI. Pembangunan properti komersial


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit rumah toko (ruko) ataupun rumah kantor (rukan) oleh perbankan terus melambat. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Mei 2018 menunjukkan terjadinya penurunan penyaluran kredit ruko sebesar 5,95% secara tahunan atau year on year (yoy). Pada Mei 2017 penyaluran kredit ruko mencapai Rp 27,88 triliun. Sedangkan Mei 2018 hanya Rp 26,22 triliun.

Tak hanya semakin sedikit secara nilai kredit, secara kualitas kredit ruko tak kunjung membaik. Bila rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) kredit ruko pada Mei 2017 di posisi 4,48%. Pada Mei 2018, NPL kredit ruko malah memburuk yakni sebesar 4,93%.

Makanya, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) yang tidak ingin memperbesar rasio NPL pun mengambil langkah strategis, Direktur Konsumer BTN Budi Satria mengaku pihaknya sangat selektif dalam menyalurkan kredit ruko ini.

"Portofolio kredit ruko BTN tidak besar dan sementara ini kami sangat selektif menunggu situasi ekonomi lebih kondusif," ujar Budi kepada Kontan.co.id, Selasa (14/8). Langkah ini diambil untuk menekan risiko kredit macet. Apalagi saat ini pasar ruko masih kurang bagus.

Asal tahu saja, pada semester 1-2018, BTN mampu memperbaiki rasio NPL gross menjadi 2,78%. Sedangkan, pada posisi Juni 2018, NPL gross masih 3,23%. Adapun, NPL nett BTN pada paruh pertama 2018 membaik menjadi 1,8%. Pada paruh pertama 2017 NPL nett masih 2,24%.

Per Juni 2018, bank yang memiliki berfokus pada kredit kepemilikan rumah (KPR) ini sudah menyalurkan kredit Rp 211,35 triliun. Nilai itu tumbuh 19,14% yoy. "Kalau tidak salah penyaluran kredit ruko di bawah 5% dari penyaluran kredit semester I 2018. Itu pun portofolio yang lama," ujar Budi.

Begitupun dengan PT Bank Mayapada Internasional Tbk  yang tidak berminat dalam penyaluran kredit ruko secara langsung. Direktur Utama Bank Mayapada Hariyono Tjahjarijadi bilang, sejak awal bisnis bank hanya berfokus pada kredit modal kerja.

"Kami tidak melepas kredit ruko, namun kredit modal kerja yang jaminannya ruko. Sejauh ini performanya baik karena memang digunakan untuk usaha," kata Hariyono kepada Kontan.co.id pada Selasa (14/8).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×