kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berkat kredit mikro, laba BPR Pijer tumbuh 27,27%


Senin, 11 Agustus 2014 / 14:55 WIB
Berkat kredit mikro, laba BPR Pijer tumbuh 27,27%
ILUSTRASI. An oil pump of IPC Petroleum France is seen at sunset outside Soudron, near Reims, France, August 24, 2022. REUTERS/Pascal Rossignol


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Di saat Banyak perbankan mengalami penurunan laba di semester I-2014, tidak demikian dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Lihat saja kinerja BPR Sleman, BPR Nusa, BPR UMKM, dan BPR Karinamas yang labanya tumbuh tinggi.

Selain keempat BPR tersebut, BPR Pijer Podi Kelelengan juga mengalami pertumbuhan laba bersih yang cukup besar yakni 27,27% (year on year/YoY). Capaian ini disebabkan pertumbuhan kredit yang mencapai 18% secara YoY di semester I 2014.

Menurut Pendeta Bumaman Teodeki Tarigan, Direktur Utama BPR Pijer Podi Kelelengan, laba bersih yang diperoleh meningkat dari Rp1,1 miliar di bulan Juni 2013 menjadi Rp 1,4 miliar di bulan Juni 2014.

"Pertumbuhan laba bersih kami diperoleh melalui cara yang biasa, dengan meningkatkan penyaluran kredit," kata Bumaman saat dihubungi KONTAN, Senin, (11/8).

Total kredit yang disalurkan BPR yang berlokasi di Kabupaten Sibolangit, Sumatera Utara, ini meningkat dari Rp 57,2 miliar di bulan Juni 2013 menjadi Rp 67,5 miliar di bulan Juni 2014.

Sebagian besar kredit yang disalurkan adalah kredit mikro yang tidak terpengaruh perlambatan ekonomi nasional maupun pelemahan terhadap nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS. “Debitur kami saat ini berjumlah 5.995 debitur yang mayoritas adalah mikro. Mereka tidak terpengaruh dinamika ekonomi nasional maupun internasional,” ujar Bumaman.

Musibah letusan Gunung Sinabung memberikan dampak lebih besar bagi BPR Pijer Podi Kelelengan. Bencana yang terjadi di akhir tahun lalu tersebut sempat membuat banyak debitur BPR Pijer Podi Kelelengan mengalami kerusakan usaha. Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) sempat menembus 5% hingga Maret 2014 lalu.

"Untunglah, dengan arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kami lakukan restrukturisasi. Bagi usaha yang tak mungkin dipulihkan, kami hapuskan kredit macetnya dalam pembukuan. NPL kami saat ini sudah turun menjadi 3,35%," pungkas Bumaman.

Adapun dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun BPR Pijer Podi Kelelengan meningkat dari Rp 56,8 miliar di bulan Juni 2013 menjadi Rp 67,6 miliar di bulan Juni 2014. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 19,01% secara YoY di semester I 2014.

Sedangkan total aset BPR Pijer Podi Kelelengan meningkat dari Rp 62,4 miliar di bulan Juni 2013 menjadi Rp 74,6 miliar di bulan Juni 2014. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 19,55% secara YoY di semester I 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×