kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Bermitra dengan Tokopedia, jumlah pengguna OVO naik lebih dari 400%


Senin, 04 Maret 2019 / 17:57 WIB
Bermitra dengan Tokopedia, jumlah pengguna OVO naik lebih dari 400%


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku teknologi finansial (tekfin) pembayaran (payment) gemar melakukan kerjasama dengan e-commerce. PT Visionet Internasional atau dikenal dengan OVO mengandeng Tokopedia lewat kerjasama kemitraan sejak 31 Oktober 2018. 

Direktur OVO Harianto Gunawan menyebut pihaknya menjalin kerjasama strategis ini guna mendukung bisnis satu sama lain. Harianto mengatakan OVO menjadi platform pembayaran non-tunai bagi seluruh pengguna dan merchants Tokopedia.

"Tokopedia mencatat 4 juta merchants yang tergabung dalam platform tersebut. Saat ini, aplikasi OVO tersedia di 115 juta perangkat di seluruh Indonesia. Berdasarkan data kami sejak November 2017 hingga November 2018, jumlah pengguna OVO mengalami peningkatan lebih dari 400%," ujar Harianto kepada Kontan.co.id Senin (4/3).

Harianto mengusung strategi ekosistem terbuka yang memungkinkan OVO untuk bekerjasama dengan berbagai merek dan perusahaan terdepan di Indonesia. 
Pembangun ekosistem ini bertujuan untuk memastikan konsumen dapat menggunakan OVO di berbagai tempat seperti di mal, warung, dan berbagai layanan transportasi digital dari Grab, hingga situs Tokopedia.

"Dengan strategi ekosistem terbuka ini, OVO membawa nilai tambah bagi mitra strategis, merchant dan tentunya pengguna kami, yang dapat menikmati berbagai kemudahan bertransaksi secara non tunai yang nyaman dan juga aman," tambah Harianto.

Harianto mengklaim saat ini, OVO adalah platform pembayaran nomor satu. Berdasarkan Total Payments Volume (TPV) meningkat 75 kali lipat sejak November 2017 hingga November 2018. 

Selain itu, ia mengaku pada 2018 lalu, OVO mencatatkan lebih dari 1 miliar transaksi. Tiga transaksi terbesar yang dilakukan di dalam platform OVO berasal dari sektor transportasi, ritel, dan e-commerce.

"Melihat perkembangan OVO yang sangat cepat, tidak mudah bagi kami untuk menyebutkan jumlah target transaksi kami pada tahun ini. Target kami adalah terus menghadirkan berbagai inovasi produk dan layanan bagi pengguna. Kami juga berharap bahwa inovasi yang dibawa oleh OVO akan sesuai dengan kebutuhan pengguna Indonesia," tutur Harianto.

Harianto menyebut OVO mendukung model bisnis yang mengusung interoperabilitas dan interkoneksi. Oleh sebab itu, OVO akan terus membuka kesempatan untuk bekerjasama dengan berbagai pihak dalam rangka mendukung Gerakan Nasional Non-Tunai yang diusung oleh pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×