kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sejumlah BPD siap luncurkan layanan QR Code tahun ini


Selasa, 26 Februari 2019 / 21:54 WIB
Sejumlah BPD siap luncurkan layanan QR Code tahun ini


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan tengah gencar melakukan inovasi layanan digital guna memberikan kemudahan bagi para nasabah. Salah satunya adalah dengan pengembangan layanan pembayaran berbasis Quick Responses Code (QR Code).

Layanan QR Code ini tidak hanya dilakukan oleh bank-bank besar saja, tetapi Bank Pembangunan Daerah (BPD) juga tidak ingin ketinggalan. Di era yang smeuanya membutuhkan kepraktisan ini, BPD juga ingin memberikan layanan terbaik bagi para nasabahnya.

PT BPD Sumsel Babel (BSB) misalnya, akan memiliki layanan QR code dalam waktu dekat yang diberi nama Lapaku. Layanan pembayaran digital itu sebetulnya sudah tersedia dalam aplikasi mobile banking yang sudah diluncurkan sejakn awal tahun 2018. Namun, belum bisa digunakan karena masih harus menunggu izin dari Bank Indonesia (BI).

"Awalnya kita berpikir karena mobile bankinh sudah disetujui maka aplikasi QR Code ini sudah didalamnya. Tetapi aplikasi QR code ternyata harus mengajukan izin tersendiri. Semoga dalam waktu dekat izinnya sudah keluar." jelas Direktur Pemasaran Bank Sumsel Babel, Antonius Prabowo Argo kepada Kontan.co.id, Selasa (26/2).

Dengan inovasi digital tersebut, BSB menargetkan jumlah nasabah mereka bisa tumbuh 12% tahun ini dan akan mendorong fee based income tumbuh 13,5%. Adapun belanja modal (capex) yang dialokasikan bank ini untuk pengembangan teknologi dan digital di 2019 mencapai Rp 102,2 miliar.

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) juga sudah mempersiapkan pengembangan QR Code sejak tahun 2018 dan layanan tersebut sudah dapat restu dari BI saat ini. Hanya saja, Bank Jatim masih membutuhkan waktu untuk proses ujicoba sebelum resmi diluncurkan pada Agustus mendatang bertepatan dengan ulang tahun perseroan.

Selain pengembangan layanan QR code, Bank Jatim akan terus mendorong kemudahan bertraksasi dengan bersinergi dengan fintech. "Progres paling dekat dengan bukalapak, go umroh untuk payment systemnya." ungkap Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha.

Pengembangan QR Code juga tengah dilakukan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk (BJBR). Layanan tersebut direncanakan bisa meluncurkan paling lambat pada kuartal II mendatang dan saat ini tinggal menunggu perizinan saja.

Sama seperti Bank Jatim, BJBR juga terus melakukan inovasi layanan digital lainnya. Bank ini akan berkolaborasi dengan fintech lain untuk memperluas jaringan pembayaran melalui digital banking. Sementara saat ini, mereka telah bersinergi dengan beberapa perusahaan ecommerce dan bekerjasama dengan Gopay untuk layanan top up.

Bank Sumut juga berencana meluncurkan layanan mobile cash yang memiliki fitur pembayaran QR Code tahun ini. Adapun layanan tersebut bersifat kerjasama co-branding dengan salah satu mitra penyedia layanan uang elektronik berbasis aplikasi (e-wallet)

Sedangkan Bank Bali belum memiliki rencana mengembangkan QR code sendiri. Bank ini lebih memilih melakukan sinergi dengan fintech yang sudah ada dalam mempermudah transaksi pembayaran bagi nasabah. Baru-baru ini, mereka telah menyepakati kerjasama dengan OVO dan saat ini tengah menjajaki peluang kerjasama dengan Gopay dan T-Money.

Skema kerjasama yang dilakukan Bank Bali dengan OVO, terkaitdengan solusi metode pembayaran yang memungkinkan nasabah menjadi inisiator atas transaksi di merchant.

Metode pembayaran ini memerlukan media berupa aplikasi uang elektronik server base (Mobile) dari ovo yang dimiliki nasabah dan dapat ditransaksikan di merchant UMKM dengan rekeningnya ada di Bank BPD Bali.

"Dengan kerjasama itu akan memudahkan transaksi nasabah dengan menggunakan Uang Elektronik Server Base (QR) di merchant dan pengelolaan UMKM untuk dijadikan merchant dari penerbit/OVO dan menggunakan rekening Bank BPD Bali sebagai rekening pooling fund sehingga dapat meningkatkan CASA serta meningkatkan fee base income."kata Direktur Utama Bank Bali, Nyoman Sudharma.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×