kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bess Finance raup pinjaman Rp 50 miliar


Senin, 25 Oktober 2010 / 14:54 WIB
Bess Finance raup pinjaman Rp 50 miliar


Reporter: Roy Franedya | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Modal Bentara Sinergitas Finance (Bess Finance) kian tebal. Pekan lalu, perusahaan multifinance yang fokus pada pembiayaan sepeda motor bekas ini berhasil mendapatkan kucuran pinjaman sebesar Rp 50 miliar dari Bank Ganesha.

Pinjaman dana tersebut rencananya dipergunakan untuk menunjang target pembiayaan sepeda motor bekas Bess Finance tahun ini yang dipatok sebesar Rp 450 miliar. "Hasil pinjaman tersebut akan dipergunakan untuk membangun jaringan pemasaran dan modal kerja," ujar Anta Winarta, Direktur Utama Bess Finance, akhir pekan lalu.

Anta mengklaim, keberhasilan Bess Finance dalam mendapatkan fasilitas pinjaman tersebut adalah bukti bahwa tingkat kepercayaan perbankan terhadap perusahaan pembiayaan nasional masih besar. Saat ini, sudah ada lebih dari 10 bank yang berkomitmen menyediakan pendanaan bagi Bess Finance. Sebut saja Bank Panin yang siap memberikan pinjaman Rp 130 miliar, Bank Syariah Mandiri sebesar Rp 30 miliar, dan Bank Kesawan Rp 40 miliar.

Industri pembiayaan saat ini dinilai memiliki peluang bisnis yang cukup bagus, seiring tingkat suku bunga perbankan yang rendah dan daya beli masyarakat yang semakin meningkat. Saat ini, rata-rata bunga pembiayaan motor di Bess Finance sekitar 30% per tahun atau 2,5% sebulan. "Pembiayaan kendaraan bermotor masih menjadi primadona di bisnis leasing company," jelas dia.

Walaupun penetrasi penjualan sepeda motor di Indonesia tinggi, tetapi belum menunjukkan kejenuhan ataupun adanya potensi penggelembungan (bubble). Hal ini karena sepeda motor bukan lagi masuk kategori barang mewah. Kondisi ini dapat terlihat dari jumlah kepemilikan sepeda motor yang lebih dari satu di satu rumah.

Tingginya pasar sepeda motor dapat terlihat dari langkah Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) yang menaikkan target penjualan motor baru di dalam negeri dari 6 juta menjadi 7 juta hingga 8 juta unit sepanjang tahun ini. "Sangat sulit juga untuk menggolongkan apakah sepeda motor termasuk pembiayaan konsumtif atau produktif," tambah Anta.

Sekadar informasi, tahun depan, Bess Finance mematok target penyaluran pembiayaan lebih menjulang lagi yakni, sebesar Rp 1 triliun. Target tersebut meroket 235% daripada target tahun 2010 yang sebesar Rp 450 miliar

Hingga September lalu, laba sebelum pajak Bess Finance tercatat Rp 9 miliar. "Akhir tahun ini kami menargetkan laba sebelum pajak bisa di atas Rp 10 miliar. Pada akhir tahun lalu laba sebelum pajak kami sebesar Rp 2,3 miliar," ujar Evie Wardhani, Direktur Keuangan Bess Finance, belum lama ini.

Hingga September 2010, penyaluran pembiayaan milik Bess Finance mencapai Rp 320 miliar. Angka ini tumbuh 300% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×