Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aktivitas perekonomian masyarakat berangsur kembali menggeliat dengan protokol kesehatan yang ketat. Namun, era new normal kini bukan berarti hanya penyesuaian terhadap perilaku kesehatan.
Setiap orang juga harus menyiasati ulang pengelolaan keuangan akibat pandemi Covid-19 yang belum dinyatakan usai oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Berangkat dari hal tersebut, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) mengajak masyarakat untuk cermat mengatur finansial melalui diskusi daring “Ruang Temu: Atur Siasat Dana Darurat Era New Normal” bersama Metta Anggriani, Perencana Keuangan Bersertifikat, yang juga Founder dari Anggriani & Partners.
“Meski menjalani hidup normal baru, sebenarnya kita juga harus tetap berhati-hati karena ketidakpastian ekonomi masih tinggi. Tapi, kondisi ini dapat jadi momentum tepat untuk kita agar lebih sadar dan disiplin mengatur keuangan. Diskusi ini merupakan kontribusi BFI Finance supaya masyarakat lebih melek finansial untuk masa depan yang lebih sejahtera,” terang Sudjono, Finance Director & Corporate Secretary BFI Finance dalam siaran persnya, Rabu (8/7).
Baca Juga: Ini jadwal pembagian dividen BFI Finance (BFIN) Rp 12 per saham
“Ruang Temu” kali ini mengundang Metta Anggriani yang sejak 2016 telah membantu para kliennya membuat perencanaan keuangan.
Dalam diskusi yang menjawab pertanyaan warganet seputar dana darurat, Metta mengatakan para ekonom memprediksi keadaan mulai membaik pada kuartal keempat 2020, tapi sampai dengan kondisi ekonomi pulih seutuhnya diperkirakan bisa memakan waktu satu hingga dua tahun.
“Namun, kita tidak perlu panik berlebihan. Kondisi sekarang ini justru membuat kita lebih matang dan siap menghitung pengeluaran dan memaksimalkan pemasukan, termasuk bagaimana mengelola dana darurat,” ujar Metta.
Salah satu simpanan yang harus tersedia adalah dana darurat, selain simpanan untuk pendidikan, pensiun, atau untuk ibadah seperti haji. Mengapa harus menyiapkan dana darurat (emergency fund)?