kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.874.000   -21.000   -1,11%
  • USD/IDR 16.295   0,00   0,00%
  • IDX 7.176   -23,15   -0,32%
  • KOMPAS100 1.044   -7,03   -0,67%
  • LQ45 815   -3,41   -0,42%
  • ISSI 226   -0,18   -0,08%
  • IDX30 426   -2,13   -0,50%
  • IDXHIDIV20 508   0,07   0,01%
  • IDX80 118   -0,55   -0,47%
  • IDXV30 121   0,13   0,11%
  • IDXQ30 139   -0,23   -0,17%

BFI Finance Jaga Portofolio, Meski Industri Multifinance Masih Melambat


Rabu, 07 Mei 2025 / 11:37 WIB
BFI Finance Jaga Portofolio, Meski Industri Multifinance Masih Melambat
ILUSTRASI. BFI Finance mencermati bahwa kondisi ini dipengaruhi oleh volatilitas tinggi akibat ketidakpastian kebijakan ekonomi dan risiko geopolitik, termasuk dampak dari perang dagang global. KONTAN/Baihaki/10/4/2025


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan industri pembiayaan (multifinance) menunjukkan tren perlambatan dalam beberapa tahun terakhir.

PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) atau BFI Finance mencermati bahwa kondisi ini dipengaruhi oleh volatilitas tinggi akibat ketidakpastian kebijakan ekonomi dan risiko geopolitik, termasuk dampak dari perang dagang global.

Baca Juga: Pendanaan dari Bank Capai 54%, BFI Finance Belum Rasakan Dampak Bunga Kredit Turun

Corporate Communication Head BFI Finance Dian Ariffahmi mengungkapkan bahwa tekanan tersebut turut memengaruhi daya beli masyarakat yang tertahan dan menurunnya stabilitas harga komoditas.

"Hal ini berpotensi meningkatkan rasio kredit bermasalah atau non-performing financing (NPF), yang perlu diantisipasi secara serius," ujar Dian kepada Kontan.co.id, Selasa (6/5).

Kendati demikian, BFI Finance mampu menjaga pertumbuhan piutang pembiayaan bersih (net receivables) secara konsisten dalam tiga tahun terakhir. Pada 2022, piutang bersih tercatat sebesar Rp 19,6 triliun.

Angka ini naik menjadi Rp 20,8 triliun di 2023, dan kembali meningkat menjadi Rp 22,1 triliun di 2024. Hingga kuartal I-2025, piutang bersih BFI Finance telah mencapai Rp 22,8 triliun.

Dian menambahkan, perusahaan terus memperkuat fundamental bisnis dengan menjaga kualitas portofolio pembiayaan.

Baca Juga: BFI Finance Salurkan Pembiayaan Baru Rp 5,9 Triliun pada Kuartal I-2025

Strategi utama yang diterapkan adalah memperketat proses penilaian risiko (underwriting) serta meningkatkan kapabilitas penagihan (collection).

"Strategi kami tetap fokus pada mitigasi risiko melalui pengelolaan portofolio yang prudent dan waspada terhadap kondisi eksternal," jelasnya.

Langkah ini menjadi bagian dari upaya BFI Finance untuk menjaga kinerja tetap solid di tengah tantangan industri pembiayaan yang belum sepenuhnya pulih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×