kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

BFI Finance Sebut Permintaan Kendaraan Listrik Belum Sesuai Ekspektasi


Rabu, 22 November 2023 / 22:40 WIB
BFI Finance Sebut Permintaan Kendaraan Listrik Belum Sesuai Ekspektasi
Dari kiri: Operations & Human Capital Director BFI Finance Andrew Adiwijanto, Business Director Sutadi, dan Finance Director & Corporate Secretary Sudjono usai paparan publik PT BFI Finance Indonesia Tbk di Tangerang Selatan, Rabu (22/11/2023).


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) tak memungkiri bahwa pembiayaan kendaraan listrik (electrick vehicle/EV) memiliki peluang yang bagus. Meski demikian, perusahaan belum melihat permintaan EV sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan.

Direktur Bisnis BFI Finance, Sutadi menyatakan bahwa saat ini kebanyakan merek yang berfokus pada produk EV di pasaran belum sesuai dengan ekspektasi masyarakat.

“Kita tahu bahwa saat ini merek (EV) yang berfokus itu non-Japanese brand, khususnya mungkin dari Korea dan China,” ujarnya dalam Public Expose (Pubex) BFIN 2023, Rabu (22/11).

Sutadi mengungkapkan, hal ini mungkin menjadi salah satu penyebab permintaan (demand) terhadap EV belum mencapai volume yang diekspektasikan. Selain itu, kemungkinan lainnya datang dari infrastruktur EV yang belum memadai.

Baca Juga: Laba BFI Finance (BFIN) Turun 10,2% pada Sembilan Bulan Pertama 2023, Ini Penyebabnya

“Kami mungkin melihat ini suatu future opportunity yang akan kita perhatikan,” ungkapnya.

Sutadi bilang, saat ini segmen pembiayaan EV di BFI Finance masih terfokus pada pilot project untuk membiayai kendaraan roda dua dan roda empat.

“Secara volume mungkin kita tahu juga bahwa EV, belum mencapai volume yang signifikan. Karena kita lihat tren penjualan lebih banyak kepada sektor korporasi dibandingkan kendaraan user,” terangnya.

Sementara itu, Direktur Keuangan BFI Finance, Sudjono mengatakan salah satu upaya untuk mempercepat pertumbuhan konversi EV adalah subsidi dari pemerintah.

“Sebagaimana diketahui pemerintah sudah meluncurkan program subsidi untuk program kendaraan listrik tapi kalau saya lihat realisasinya belum terlalu cepat,” terangnya.

Baca Juga: Aksi Borong Saham oleh Investor Asing ke Multifinance Indonesia Masih Semarak

Sudjono menuturkan, bila subsidi ini bisa terealisasi lebih cepat maka pihaknya percaya pertumbuhan pembiayaan EV bakal lebih cepat lagi.

“Dan banyak konsumen yang akan berani mencoba,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×