kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BI: Desember, uang beredar didominasi Rp 20.000


Selasa, 23 Desember 2014 / 21:29 WIB
BI: Desember, uang beredar didominasi Rp 20.000
ILUSTRASI. Logam mulia emas Antam di Jakarta. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Bank Indonesia mengungkapkan bahwa, jumlah uang kartal yang keluar dari bank sentral atau outflow berdasarkan kelompok pecahan diperkirakan sebagian besar merupakan uang pecahan besar (UPB) Rp 20.000 pada periode Desember 2014.

Direktur Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Dian Karmila mengungkapkan, pecahan uang sebesar Rp 20.000 mencapai 98%. Sementara sisanya sebanyak 2% adalah uang pecahan kecil (UPK).

Uang kartal yang keluar dari Bank Indonesia atau outflow periode Desember 2014, diperkirakan akan sebesar Rp 82,6 triliun-Rp 88,1 triliun. Angka ini meningkat sebesar 11,3%-18,7%. Menurut Dian, karakteristik uang pecahan besar yang beredar jelang Natal dan akhir tahun 2014 berbeda dengan periode Lebaran, dimana outflow UPK cukup tinggi yaitu 7%-8% dari total outflow.

"Jumlah uang kartal yang keluar dari Bank Indonesia atau outflow dan uang kartal yang masuk ke Bank Indonesia atau inflow setiap tahun juga cenderung meningkat, terutama periode tertentu, antara lain hari besar keagamaan, liburan sekolah dan akhir tahun," kata Dian di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Selasa (23/12).

Dian menambahkan, rata-rata peningkatan outflow dan inflow selama periode Desember termasuk di dalamnya kebutuhan Natal dan akhir tahun 2014, setiap tahun masing-masing sebesar 11,9% dan 3,8%.

"Kenaikan outflow dan inflow tersebut merupakan siklus musiman di akhir tahun terutama untuk penyelesaian transaksi, realisasi anggaran serta pembayaran tunjangan kinerja akhir tahun berupa tantiem atau jasa produksi, baik untuk instansi pemerintah atau perusahaan swasta," ucap Dian.

Sementara itu, untuk inflow per Desember 2014 diperkirakan mencapai Rp 21,4 triliun-Rp 26,1 triliun. Angka itu naik 4,8%-27,9%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×