Reporter: Ruisa Khoiriyah | Editor: Test Test
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) akan mendorong perbankan agar menerapkan pemanfaatan dynamic authentification dalam penyelenggaraan internet banking. Ini perlu digalakkan sebagai langkah peningkatan keamanan transaksi yang memanfaatkan jaringan internet tersebut.
Kepala Biro Pengembangan dan Kebijakan Sistem Pembayaran BI Aribowo menuturkan, sejauh ini rincian pengaturan internet banking di Indonesia memang belum ada. Namun, sembari melakukan kajian untuk menyiapkan aturan formal yang lebih lengkap. BI menginginkan bank supaya mulai memikirkan penerapan dynamic authentification untuk internet banking. "Menyusun aturan rinci perlu kajian lama. Jadi, sembari merintis kesana, kami dorong industri untuk menggunakan dynamic authentification," ujarnya, Rabu (19/5). Sejauh ini, jumlah bank yang sudah menggunakan teknologi tersebut masih minim.
Dynamic authentification adalah teknologi yang memungkinkan si pengguna internet banking untuk melakukan transaksi dengan password sekali pakai. Dus, setiap kali transaksi melalui jaringan internet, si pengguna mendapatkan password baru.
BI memahami keterbatasan bank dalam menerapkan sistem tersebut untuk layanan internet banking-nya. Selain karena biaya investasinya mahal, boleh jadi karena di kebanyakan bank nilai transaksi di internet banking masih sedikit. "Biaya investasinya mahal, dan mungkin karena volume transaksi internet banking mereka belum terlalu banyak," ujarnya.
Sejauh ini beberapa bank besar tercatat sudah menggunakan dynamic authentification. Misalnya BCA. Wakil Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja mengungkapkan, sejak tahun 2002 bank swasta nasional terbesar di tanah air itu sudah menerapkan dynamic password dengan Key BCA. "Sejak penerapan sistem tersebut, praktis fraud di layanan internet banking kami sudah tidak ada lagi," ungkap Jahja.
Di BCA, frekuensi transaksi internet banking mencapai 1,5 juta, dengan frekuensi rata-rata per bulan mencapai 2,36 juta dan nilai transaksi mencapai Rp 18,9 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News