Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memberi sinyalemen akan tetap mempertahankan tingkat suku bunga acuan atau BI rate di level 7,5%, pada Rapat Dewan Gubernur BI yang akan digelar pada Kamis (14/8) mendatang.
Sinyal tersebut diutarakan Gubernur BI Agus Martowardojo. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi bukan menjadi mandat bank sentral. Sehingga, BI akan tetap menerapkan kebijakan moneter ketat di 2014.
"Mandat BI adalah untuk mencapai dan memelihara stabilitas nilai rupiah. Mandat BI tidak terkait langsung dengan pertumbuhan ekonomi," kata Agus di Jakarta, Selasa (12/8).
Pertumbuhan ekonomi kuartal II-2014 mengalami perlambatan menjadi 5,12%. Menurut Agus, bank sentral tidak akan masuk ke dalam ranah yang mengupayakan agar angka pertumbuhan ekonomi kembali meningkat.
Namun, BI akan terus mengawal volatilitas nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. "Karena mandat BI adalah untuk mencapai dan memelihara stabilitas nilai rupiah. Itu tercermin dari inflasi dan nilai tukar rupiah. Fungsi BI adalah trmasuk menjaga stabilitas sistem keuangan," jelas Agus.
Catatan saja, Badan Pusat Statisitik (BPS) telah mengeluarkan angka inflasi Juli 2014 sebesar 0,93% month-to-month (mtm) atau sebesar 4,53% secara year-on-year (yoy). Sedangkan, BI sendiri menargetkan inflasi 2014 akan berada pada kisaran 3,5%-5,5%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News