Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengizinkan Bank Mandiri mencatat utang ke Garuda Indonesia, yang berbentuk mandatory convertible bond (MCB), sebagai saham dalam buku. Nilai utang mencapai Rp 1,1 triliun. BI mengirimkan surat persetujuan tersebut pada 10 November 2009 lalu.
"Bank Mandiri akan mendapat jatah saham saat Garuda IPO," kata Vice President Credit Recovery II Grup Bank Mandiri, Henry Sitohang. Sebelumnya diberitakan, Bank Mandiri akan mendapat jatah saham 11% dari penawaran saham publik atau initial public offering (IPO) Garuda di pertengahan 2010 nanti.
Meski konversi itu baru terjadi di atas kertas, ini membuat non performing loan (NPL) atau kredit macet di Bank Mandiri berkurang. Sayang, Henry tidak menyebutkan berapa penurunan NPL setelah konversi.
Izin dari BI juga memberi imbas positif yang lain. Pencadangan yang biasa disiapkan Bank Mandiri sebesar Rp 1 triliun untuk MCB bisa dibukukan sebagai laba.
Selain itu, sindikasi Bank Mandiri bersama beberapa bank lain, yang tercakup dalam sindikasi European Credit Agency Lenders, juga siap merestrukturisasi utang Garuda US$ 37 juta. "Bank-bank sudah setuju rescheduling, term sheet sudah disepakati para kreditur," kata Henry.
Dia berharap, restrukturisasi sudah bisa ditandatangani pada November ini. Dengan restrukturisasi, diharapkan utang macet Garuda akan segera menjadi lancar.
Henry bilang, Bank Mandiri dan bank sindikasi lainnya telah setuju perpanjangan waktu angsuran utang pokok kurang lebih sampai 6 tahun ke depan. Sedangkan utang bunga dibayar bulanan. Besaran utang bunga ini akan dipastikan dalam rapat kreditur tanggal 18 November mendatang. Besaran bunga antara Libor plus 1,75% sampai Libor plus 3%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News