kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   -21.000   -1,10%
  • USD/IDR 16.625   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Pertumbuhan Pendapatan Premi Asuransi Jiwa Melambat, Begini Kata Pengamat


Selasa, 13 Mei 2025 / 19:34 WIB
Pertumbuhan Pendapatan Premi Asuransi Jiwa Melambat, Begini Kata Pengamat
ILUSTRASI. Berdasarkan data OJK, pendapatan premi asuransi jiwa tercatat tumbuh 3,08% secara tahunan pada kuartal I-2025 dengan nilai Rp 47,19 triliun. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri asuransi jiwa mengalami perlambatan pertumbuhan pendapatan premi.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pendapatan premi asuransi jiwa tercatat tumbuh 3,08% secara tahunan alias Year on Year (YoY) pada kuartal I-2025 dengan nilai sebesar Rp 47,19 triliun. 

Adapun pertumbuhan per Februari 2025 tercatat sebesar 5,16% YoY dan akhir 2024 tumbuh sebesar 6,06% YoY. 

Mengenai hal itu, Pengamat Asuransi Irvan Rahardjo menilai perlambatan pertumbuhan pendapatan premi asuransi jiwa pada kuartal I-2025 tidak terlepas dari beberapa faktor.

Baca Juga: AAJI Ungkap Sejumlah Tantangan yang Mempengaruhi Pertumbuhan Premi Asuransi Jiwa

Dia bilang salah satu faktornya, yaitu adanya penurunan daya beli masyarkat secara umum.

"Ditambah adanya efisiensi anggaran pemerintah sebesar Rp 300 triliun sehingga berdampak pada banyak sektor usaha dan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia," ucapnya kepada Kontan, Selasa (13/5).

Mengenai proyeksi pada tahun ini, Irvan menyebut industri asuransi jiwa masih dihadapkan situasi yang menantang sehingga diyakini sulit untuk mencapai pertumbuhan premi dobel digit. Salah satunya ada ketidakpastian global yang masih menghantui dan volatilitas pasar saham yang masih berlangsung akibat penurunan suku bunga The Fed.

Baca Juga: Pendapatan Premi Asuransi Jiwa Capai Rp 47,19 Triliun per Maret 2025

Irvan juga menyebut asuransi jiwa juga perlu mewaspadai adanya ancaman Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang masih menghantui, serta fluktuasi mata uang dolar Amerika Serikat yang masih berlangsung dalam beberapa bulan ke depan.

Dia menyebut beberapa hal itu bisa saja memengaruhi pertumbuhan kinerja asuransi jiwa pada tahun ini. 

Selanjutnya: Surplus Neraca Dagang RI Diperkirakan Melambat pada April 2025

Menarik Dibaca: 4 Rekomendasi Cysteamine Cream yang Ampuh dan Aman, Sudah Berizin BPOM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×