Reporter: Yoliawan H | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menjelaskan salah tujuan menaikan suku bunga acuan atau BI 7 days reverse repo rate (BI7DRRR) yakni untuk mengetatkan kredit yang akan berpengaruh kepada kestabilan rupiah.
Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo menjelaskan, secara teori jika melakukan kenaikan kepada suku bunga acuan maka akan terjadi pengetatan pada pertumbuhan kredit.
“Karena tujuannya adalah membatasi lending yang ujungnya akan mengurangi kegiatan ekonomi. Dan, itu berpengaruh kepada kestabilan rupiah yang membuat permintaan valas tentunya berkurang,” jelas Dody saat ditemui di Jakarta, Jumat (11/5).
Pihaknya optimistis jika memang kebijakan perubahan suku bunga akan diambil BI dalam konteks memberikan kestabilan kepada rupiah, harapannya tidak akan berpengaruh banyak kepada sektor rill.
“Kita masih dalam range pertumbuhan kredit 10%-11% tahun ini. Optimisme tinggi karena ekonomi akan tumbuh 5,1%-5,5% dan itu membutuhkan pembiayaan dari kredit,” jelas Dody.
Sekadar informasi, sejak September tahun lalu BI masih menahan suku bunga acuan BI7DRRR di level 4,25%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News