kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

BI kembali menyedot likuiditas Rp 60 T lewat SBI


Rabu, 10 November 2010 / 18:25 WIB
ILUSTRASI. PASOKAN PERDANA LNG BLOK MAHAKAM ke FSRU Nusantara Regas


Reporter: Ruisa Khoiriyah | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Masih membanjirnya ekses likuiditas di sistem keuangan Indonesia sejauh ini membuat Bank Indonesia (BI) terus agresif menyedot kelebihan dana yang berpotensi meningkatkan inflasi tersebut. Buktinya, dalam lelang instrumen Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang dilangsungkan hari ini, BI menyedot seluruh likuiditas bank yang mengikuti lelang penawaran SBI senilai lebih dari Rp 60 triliun.

Rinciannya, SBI bertenor enam bulan, lelang yang dimenangkan mencapai Rp 42,23 triliun dengan tingkat imbal hasil sebesar 6,42%. Sedangkan SBI bertenor 9 bulan berhasil menyedot likuiditas senilai Rp 17,77 triliun dengan tingkat imbal hasil sebesar 6,7%. Adapun melalui instrumen term deposit, BI baru menyedot likuiditas senilai tak sampai Rp 100 miliar. "Target di kisaran Rp 60 triliun itu kami menangkan semua," kata Kepala Biro Humas BI Difi A. Johansyah dalam pesan pendek kepada KONTAN, Rabu (10/11).

Difi menjelaskan, penyedotan likuiditas melalui term deposit diambil dalam jumlah yang kecil karena BI masih menunggu settlement SBI esok hari. "Setelah settlement kan baru ada gambaran yang lebih tepat tentang kondisi ekses likuiditas, baru kemudian BI putuskan akan menyedot lagi atau tidak dan berapa jumlahnya dengan menggunakan term deposit," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×