Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Dalam Kajian Ekononi Regional (KER) untuk kawasan Jawa pada triwulan IV 2010, Bank Indonesia menilai, perkembangan kondisi perbankan selaras dengan pertumbuhan ekonomi. Indikator kinerja bank umum di kawasan Jawa masih berada pada level yang cukup baik.
Dalam laporan tersebut, pertumbuhan kredit naik 21,62% dibanding tahun 2009. "Pertumbuhan ini selaras dengan pertumbuhan ekonomi di kawasan Jawa yang mengalami peningkatan," kata Difi Ahmad Johansyah, Kepala Biro Hubungan Masyarakat.
Apalagi, kualitas kredit juga membaik, terlihat dari penurunan NPL sebesar 2,99%. Kredit macet atau non performing loan (NPL) wilayah Jawa Tengah masih rendah 2,32% dan tertinggi di Jawa Barat 3,51%.
Masih dari laporan itu, wilayah Jawa tengah memiliki loan to deposit ratio (LDR) tertinggi yaitu 94,27%. Sedangkan LDR terendah di Yogyakarta 54,30%. Intermediasi perbankan ini cukup baik, tercermin dari LDR untuk wilayah Jawa sebesar 76,24%, sedikit lebih rendah dari LDR nasional 76,73%.
Penyalur kredit sektor industri terbesar berasal dari wilayah Banten yaitu mencapai 60% dan Jawa Barat sebesar 26%. Pertumbuhan kredit ini dianggap mendukung pertumbuhan sektor industri di Jawa.
Penyaluran kredit Usaha Kecil, Mikro dan Menengah (UMKM) di wilayah Jawa mencapai Rp 142 triliun atau 33,74% dari seluruh penyaluran kredit di wilayah Jawa. Penyalur terbesar adalah Jawa Timur sebesar 38,69% dan Jawa Tengah sebesar 37,26% dari keseluruhan kredit yang disalurkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News