kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI: Pakai kartu debit GPN bisa hemat Rp 1,3 triliun tiap tahun


Kamis, 03 Mei 2018 / 14:31 WIB
BI: Pakai kartu debit GPN bisa hemat Rp 1,3 triliun tiap tahun


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) telah secara resmi meluncurkan kartu berlogo gerbang pembayaran nasional (GPN). Dengan cara ini, maka seluruh pembayaran antar bank di Indonesia menjadi satu dan saling terhubung alias terbangun interkonektivitas dan interoperabilitas.

Nah, selain memudahkan konsumen untuk melakukan transaksi pembayaran baik di ATM maupun EDC pada pedagang ritel (merchant), Gubernur BI Agus Martowardojo menegaskan GPN secara langsung akan jauh lebih efisien dibandingkan menggunakan kartu debit dengan switching asing.

Pasalnya, bila sebelumnya merchant discount rate (MDR) pada tiap transaksi dapat dikenakan 2% sampai 3%. Lewat kartu berlogo GPN, MDR dapat ditekan hingga ke level 1% saja.

"Kalau dulu diterima akan dikenakan biaya tinggi, di mana merchant dapat mencapai 2%-3% per transaksi, ini ditanggung konsumen. Kalau sekarang adanya GPN menjadi 0,15%-1%," kata Agus di Jakarta, Kamis (3/5). Biaya rendah ini pun, secara langsung akan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Terutama pedagang dan pembeli.

Bila dihitung-hitung, angka yang dapat dihemat pun cukup fantastis, yaitu mencapai Rp 1,3 triliun sampai Rp 1,8 triliun dibanding menggunakan kartu debit non GPN. Sementara bagi bank, dengan adanya GPN ini, perbankan tak perlu lagi berkompetisi. Sehingga dapat fokus meningkatkan layanan dan fasilitas bagi nasabah.

Sebagai tambahan, Agus menyebut, saat ini dari total sebanyak 100 penyedia jasa sistem pembayaran, 98 di antaranya sudah mendapat persetujuan untuk menerbitkan ATM dan kartu debit berlogo GPN.

Ketua Umum Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) Anggoro Eko Cahyo selaku lembaga standarisasi GPN menyebut. Dari sebanyak 98 bank yang telah mendapat izin dari BI, 70 di antaranya telah menerima rekomendasi dari ASPI.

Direktur Eksekutif Departemen Elektronifikasi dan Gerbang Pembayaran Nasional BI Pungky Wibowo menambahkan, sejak implementasi di bulan Desember 2017. Jumlah volume interkoneksi kartu debit sudah mencapai 442.000 transaksi, dengan total nominal Rp 219,5 miliar.

"Berdasarkan data lembaga switching, rata-rata pertumbuhan volume transaksi debit interkoneksi Desember 2017 naik mencapai 143,7% setiap bulan. Meningkat sejak bulan Desember 2017," kata Pungky.

Sementara per Maret 2018 menunjukan bahwa jumlah transaksi pembayaran mencapai 338 juta transaksi dengan nominal mencapai Rp 1,89 triliun. Pungky memperkirakan volume ini akan terus bertambah sejalan dengan implementasi penuh GPN di tahun 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×